PorosLombok .com –
(Rabu – 17 Januari 2023)
Tangan Irmayani (27) Warga mataram terlihat telaten Nyanting (menggambar) bahan kain tenun polos warna putih bersama sejumlah temannya di gudang tenun SMKN 5 Mataram.
Irmayani merupakan salah satu alumni SMKN 5 Mataram tahun 2016 yang diberdayakan oleh sekolah tersebut untuk membuat kain Tenun SASAMBO (Sasak,Samawa,Embojo) yang dimana usaha ini lahir karena adanya visi Industrialisasi Gubernur NTB lewat program SMK Gemilang Karya. “Sebenarnya saya waktu sekolah disini jurusan Disain Komunikasi Visual (DKV),” ucap Irmayani sambil menggambar di kain tenunnya.
Awalnya dirinya masuk bekerja di pabrik tenun SMKN 5 Mataram, karena ajakan dari temannya, walaupun semula kerjanya hanya ngejiplak namun seiring waktu kini ia hampir bisa mengerjakan proses-proses pembuatan dari kain tenun ini, karena melihat teman-temannya yang lain
Wanita yang akrab dipanggil irma inipun mengisahkan, bahwa ketika dirinya selesai sekolah, ia bingung harus mengerjakan apa, mau masuk kuliah pun tidak ada biaya, berkat program SMK Gemilang Karya kini dirinya bisa mencukupi kebutuhan sehari-hari.
Irma bersama temannya sangat bersyukur, bahwa Sekolahnya mampu menciptakan lapangan kerja untuk alumninya, ditengah susahnya mencari pekerjaan di zaman yang serba sulit saat ini, sehingga baginya Sekolah Kejuruan merupakan pilihan yang tepat untuk melanjutkan Pendidikan, “Saya tidak bisa membayangkan kalau saya tidak masuk SMK mungkin saat ini saya masih nganggur atau mungkin saya sudah ke pelaminan,” katanya sambil bercanda.
Tak hanya ia saja, namun temannya yang lain juga merasakan hal yang sama, ada ratusan alumni sudah bekerja di bidangnya masing-masing, baik pembuatan keramik, tas dan beberapa unit usaha lainnya. dan bekerja di unit SMKN 5 Mataram tidak seribet bekerja di industri atau perusahaan pada umumnya. “Disini enaknya kita itu pas mau libur itu, tidak butuh proses dan sangat mudah,” akunya.
Dalam jam bekerja di industri kain tenun Sasambo SMKN 5 Mataram lebih fleksibel sehingga ada waktu yang ia bisa luangkan buat keluarganya, bahkan, ia bisa membawa pekerjaannya kerumah. “Kita berharap pesanan kain tenun ini semakin banyak, agar gaji semakin bertambah,’ harapnya.
Batik Sasambo
Batik Sasambo (Sasak, Samawa, Mbojo) yang merupakan karya asli BLUD SMKN 5 Kota Mataram, Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) yang terlahir dari semangat industrialisasi Gubernur NTB Dr.Zulkiiflimansyah, bahkan menginspirasi Negara Malaysia
Tidak hanya menginspirasi Malaysia untuk membuat corak batik sendiri. SMKN 5 Mataram juga memberikan pelatihan kepada mereka, di RPS (Ruang Praktik Siswa) SMK Negeri 5 Kota Mataram.
Tahun 2022, BLUD SMK Negeri 5 Kota Mataram meraup omzet sebesar Rp. 1,018 miliar, yang mana sebagian besarnya bersumber dari Batik tersebut.
Saat ini Batik Sasambo sudah dipesan oleh berbagai kalangan di Kota Mataram, seperti sekolah dan juga instansi-instansi pemerintah. Meskipun ada 12 Jurusan di SMKN 5 Mataram, tetapi yang menjadi core andalan itu adalah core ekonomi kreatif dalam bidang tekstil dengan Batik Sasambo sebagai produk unggulannya.
Sampai sejauh ini, Batik Sasambo yang merupakan produk orisinil SMK Negeri 5 Mataram itu sudah menyentuh Pasar Internasional. Disebut orisinil karena motif batik Sasambo lepas dari motif batik Jawa, tetapi murni menggunakan motif khasnya NTB, seperti Lumbung, Umalengge, Mata Sapi, Ares, Kangkung, dan lain-lain.
Hasil produksi kain Sasambo SMKN 5 Mataram juga di pesan dari Kabupaten Ponorogo Jawa Timur dan Solo Jawa Tengah dan mereka mengakui kualitas kain batik Sasambo dan motifnya.
Selain fokus di industri tekstil, SMKN 5 Mataram juga menggeluti kerajinan keramik, namun pasarannya masih di sektiar dalam kota Mataram dan Lombok Barat, hasil produksinya seperti aksesoris dinding Hotel, Pot bunga, bahan baku keramik diambil dari Dusun Pelambik Kabupaten Lombok Tengah.
Cerita batik sasambo bukti Industrilisasi di Nusa Tenggara barat sudah di depan mata
(Arul/ PorosLombok)