Lombok Timur, PorosLombok.com –
Sebentar lagi Pemerintahan Sukiman-Rumaksi (SUKMA) akan segera berakhir tepatnya pada tanggal 26 September 2023 mendatang, berbagai visi-misi satu persatu telah dilaksanakan, namun tentunya ada beberapa yang belum terwujud karena beberapa faktor.
Sekretaris Daerah Kabupaten Lombok Timur, Drs HM Juaini Taofik, kepada Poros Lombok memaparkan beberapa capaian Visi-Misi Sukma selama Pemerintahannya sejak dilantik 2018 yang lalu. Yang diukur dari capaian Rencana Pembangunan Jangka menengah Daerah (RPJMD) yang merupakan dokumen perencanaan pembangunan daerah sebagai landasan dan pedoman bagi Pemerintah Daerah dalam melaksanakan pembangunan 5 (lima) tahun.
“RPJMD Ini menggambarkan apa yang dituju selama 5 tahun, jadi 2018-2023, ukuran berhasil tidaknya itu yakni pencapaian RPJMD, tidak bisa misalnya prioritas 2013 disamakan dengan 2018, begitu juga sebaliknya,”ungkapnya, Senin (18/09).
Melihat dari RPJMD terdapat 6 Misi Pemerintahan SUKMA yakni Pemerataan. Sehingga, kalau melihat tentang hal tersebut semua sudah terwujud, berdasarkan data 2018 banyak jalan yang rusak, namun saat ini sudah hampir semua jalan di Hot Mix, kemudian puluhan saluran irigasi sudah dibangun.
“Silahkan dicek datanya ada pada dinas yang bersangkutan,” ujarnya.
Capaian yang Ke dua , Pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), tentu berbicara tentang Pendidikan dan Kesehatan. menurutnya, yang paling nampak pembangunan fasilitas kesehatan, yang dulunya Lombok Timur hanya mempunyai dua Rumah Sakit kini ada beberapa penambahan, tentunya hal tersebut bertujuan agar lebih mendekatkan pelayanan kepada masyarakat.
Kalau melihat kebelakang, Awalnya Lombok Timur, hanya memiliki RSUD Selong dan RSLT di Labuhan Haji yang dioperasionalkan sejak 2018 akhir, kemudian dibangun lagi RS Patuh Karya di Keruak, Rumah Sakit Suwela, dan sekarang sedang dibangun lagi RS Masbagik dan yang terakhir penambahan Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) di Sakra Timur.
Sehingga yang paling menonjol dalam Bidang kesehatan, bertambahnya layanan kesehatan, kemudian jika dilihat dari angka Coverage BPJS sampai hari ini saja Universal Health Coverage (UHC) sudah diangka 92 % dibandingkan dengan tahun 2018 yang hanya 83%.
“Berarti Misi kedua sudah selesai dilaksanakan, oleh pemerintahan Sukma,”ujarnya.
Kemudian Misi Ke-3, Pembangunan Perekonomian, yaitu berbicara bagaimana agar adanya keterkaitan antara sektor yang satu dengan yang lain, yang berbunyi menumbuh kembangkan perekonomian masyarakat yang bertumpu pada pengembangan potensi lokal, melalui sinergi pungsi-Pungsi pertanian, Peternakan, perikanan, perdagangan kelautan dan sumber daya lainnya.
Yang menonjol dari Misi Ke-3 Kalau dilihat dari index Pembangunan Manusia (IPM), Lombok timur bisa menyalip Lombok Tengah, berdasarkan tiga faktor utama, yakni angka harapan hidup saat lahir, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah, dan pengeluaran per kapita.
“Ya walaupun Lombok Tengah lebih tinggi Income perkapita nya, karena ada Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Mandalika tapi pada pendidikan dan kesehatan Lombok Timur naik signifikan,” jelasnya pria yang akrab dipanggil Kak ofik ini.
Yang paling menarik index Poverty Gap atau indeks keparahan kemiskinan, yang dimana Lombok timur sangat landai dari daerah yang lain, yang artinya antara kaya dan miskin tidak mempunyai jarak yang signifikan, hal ini terjadi biasanya di daerah Pertanian.
“Coba lihat data BPS, karena daerah pertanian ini banyak orang panen tentu akan menambah lapangan pekerjaan bagi masyarakat yang lain, kemudian adanya MBLB, dan sebagainya, Lombok Timur memang peningkatan ekonominya kecil tapi pemerataannya sangat luar biasa,” imbuhnya.
Misi Ke – 4, yaitu bagaimana memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sosial Politik, perlindungan kekerasan dalam rumah tangga, dan pembangunan kepemudaan, ini lebih kepada peraturan dan regulasi, jika dapat dilihat dari pembentukan Peraturan Daerah (Perda) yang merupakan turunan dari Peraturan Gubernur (Pergub), tentang penundaan usia perkawinan dan telah dibangun beberapa UPT Yang menangani hal tersebut.
“Jadi inilah gambaran Misi ke-4 yang telah dilakukan selama kepemimpinan Sukma,”jelasnya.
Kemudian Misi Ke – 5 yakni meningkatkan pembangunan kehidupan keagamaan, yakni untuk menjadikan kehidupan masyarakat yang lebih baik dan religius, serta menciptakan keamanan dan ketertiban, tentu jika dilihat pemda Lotim sejak 5 tahun ini banyak bersinergi dengan Pondok-pondok pesantren, dan melibatkan para tokoh agama.
Namun yang tidak bisa tercapai di Pemerintahan Sukma cuma Misi ke-6, yang berbunyi mendorong Reformasi Birokrasi yang sungguh-sungguh dan pemekaran Wilayah Pemerintahan Desa, Kecamatan dan Kabupaten untuk menuju aparatur yang bersih, berorientasi kepada pelayanan publik.
“Semua mengetahui kenapa kita tidak bisa memekarkan desa, kecamatan dan Kabupaten Lombok Selatan, karena ada situasi Politik, yakni masih moratorium jadi jika saya ditanya, dari 6 Misi di RPJMD hanya misi Ke-6 yang belum tercapai, namun tentu karena ada beberapa faktor di Luar wewenang Pemda Lotim,” pungkasnya.
(Arul/ PorosLombok)