LOMBOK TIMUR | PorosLombok.com – Dr. Sukiman Azmy merupakan tokoh kharismatik yang dalam beberapa bulan terakhir mampu mencuri perhatian masyarakat Nusa Tenggara Barat (NTB) setelah dirinya menyatakan ikut dalam kontestasi Pilkada NTB 2024.
Betapa tidak, sosok Sukiman Azmy yang telah banyak mengukir prestasi selama menjabat sebagai Bupati Lombok Timur selama dua periode, sebuah kabupaten dengan jumlah penduduk terpadat di seluruh wilayah NTB.
Memimpin daerah dengan penduduk terbanyak tentu memiliki tantangan dengan berbagai dinamika yang tidak selalu mudah dihadapi. Namun hal itu pulalah yang telah menempa dirinya menjadi pemimpin yang tangguh dan matang.
Dengan pengalamannya dalam mengurai beragam masalah selama menahkodai Gumi Selaparang, ia kemudian dinilai mampu dan layak untuk melanjutkan estafeta kepemimpinan provinsi NTB, dan membawa perubahan ke arah yang lebih baik.
Lalu apa saja prestasi Sukiman Azmy selama dua periode menjabat sebagai Bupati Lombok Timur, yakni di tahun 2008-2013 dan 2018-2023?, Berikut poroslombok.com memberikan uraiannya;
*Bapak Pemekaran Desa*
Pada periode pertamanya, Sukiman Azmy yang kala itu didampingi oleh HM. Samsul Lutfi telah banyak mewujudkan kebijakan strategis. Salah satu yang monumental adalah pemekaran desa-desa di Lombok Timur. Tak heran, pria yang dikenal tegas namun religius ini disebut ‘Bapak Pemekaran Desa’.
Dampak kebijakan itu dirasakan secara berkelanjutan oleh semua desa di Lombok Timur, karna berakibat lebih besarnya dana desa yang turun ke daerah dengan jumlah desa yang terus berkembang.
Selain itu, fokus pembangunan infrastruktur yang memudahkan akses masyarakat senantiasa menjadi prioritas dalam kebijakan yang dikeluarkan oleh seorang Sukiman Azmy selama menjadi nakhoda pembangunan dalam jabatannya sebagai kepala daerah.
*Infrastruktur Jalan*
Pada periode kedua HM. Sukiman Azmy menjabat sebagai Bupati Lombok Timur bersama H. Rumaksi, ia berkomitmen untuk mewujudkan air mengalir sepanjang tahun, jalan mulus sepanjang jalan, dan listrik menyala sepanjang waktu yang menjadi kebutuhan dasar masyarakat.
Komitmen kuat untuk melaksanakan pemerataan pembangunan infrastruktur jalan hotmix telah direalisasikan sesuai dengan RPJMD yang telah disusun.
Berdasarkan data Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur, pada tahun 2018 kemantapan jalan kabupaten berada pada posisi 52,71 persen dari ruas jalan sepanjang 1.018,83 kilo meter.
Berkat kerja keras pemerintah ditengah situasi sulit akibat terjadinya gempa bumi dan covid-19, sehingga pada tahun 2023 kemantapan jalan kabupaten meningkat signifikan menjadi 73,61 persen atau setara 749,96 kilo meter.
Dibawah kendali Penjabat Bupati HM. Juaini Taofik pembangunan jalan terus berlanjut. Pada medio 2024, status jalan mantap bertambah menjadi 75,64 persen.
Tak hanya itu, akses di daerah terpencil seperti jembatan penghubung Gili Ree dan Gili Belek di wilayah Kecamatan Jerowaru, juga akhirnya selesai dikerjakan di masa pemerintahan Sukiman Azmy setelah puluhan tahun hanya menjadi mimpi masyarakat di sana.
Perhatian Sukiman Azmy terhadap wilayah pinggiran tak berhenti sampai disana, 30 unit rumah untuk merelokasi nelayan dari sempadan pantai Ekas Buana, juga telah selesai dikerjakan sebelum masa jabatannya berakhir.
Ketersediaan Air Bersih
Salah satu visi misi yang menjadi prioritas HM. Sukiman Azmy pada periode keduanya adalah ketersediaan air bersih. Karenanya, lobi-lobi dengan Pemerintah pusat dengan berbagai strategi digunakan demi dapat menyediakan akses air bersih bagi masyarakat.
Dari Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2018 yang mencapai Rp. 39,8 miliar dan terus meningkat setiap tahun hingga mencapai Rp. 100 miliar di tahun 2021 sehingga Lombok Timur berhasil menambah sebanyak 14 ribu sambungan air bersih bagi rumah tangga, utamanya di bagian selatan dan utara yang sebelumnya kesulitan air bersih.
Meningkatkan Ketersediaan Listrik
Pada periode ini, Sukiman Azmy juga berhasil menambah ketersediaan listrik bagi masyarakat. Dalam masa kepemimpinannya ini, juga telah dibangun Pembangkit Listrik Tenaga Bayu dengan kapasitas 115 Mega What di Kecamatan Jerowaru.
Meningkatkan Fasilitas Kesehatan
Bidang kesehatan juga menjadi salah satu prioritas kerja Sukiman Azmy. Dalam masa kepemimpinan periode keduanya ini, ia telah mengeluarkan kebijakan strategis untuk pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan.
Sebut saja Rumah Sakit Lombok Timur di Labuan Haji, Rumah Sakit tipe D di Keruak, Pembangunan Rumah Sakit ibu dan anak RSUD dr. Raden Soedjono Selong, menyusul Rumah Sakit tipe D di Kecamatan Suela, dan pembangunan Rumah Sakit tipe D di Kecamatan Masbagik.
Tidak hanya Rumah Sakit, jumlah Puskesmas juga mengalami peningkatan dari yang sebelumnya hanya berjumlah 27 menjadi 39 Puskesmas. Dengan penambahan itu, beberapa kecamatan tidak hanya memiliki satu Puskesmas. Seperti Kecamatan Masbagik memiliki tiga Puskesmas.
Pembangunan dan pengembangan fasilitas kesehatan ini adalah langkah konkrit meningkatkan derajat kesehatan masyarakat. Selain pembangunan fisik, pembangunan non fisik bidang kesehatan juga tak luput dari strategi pembangunan sang kepala daerah.
Misalnya saja, membentuk 1.930 unit Posyandu Keluarga, penetapan 13 desa sebagai desa ramah anak dan perempuan, penanganan stunting dengan keterlibatan semua unsur sehingga angka prevalensi stunting yang mencapai 43,77 persen di tahun 2013 turun menjadi 17,63 persen di tahun 2021.
Meningkatkan SDM Melalui Bidang Pendidikan
Salah satu hajatan mulia seorang Sukiman Azmy adalah meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui bidang pendidikan. Tak heran jika pria kelahiran Desa Rumbuk Kecamatan Sakra ini mencurahkan perhatian yang tak kalah besarnya dengan bidang lain.
Tak hanya sekolah reguler, pendidikan bagi difabel juga sangat diperhatikan. Bahkan Pemerintah menganggarkan bantuan bagi 3.500 orang difabel dengan besaran dana Rp. 3.500.000 juta per orang dalam satu tahun.
Program beasiswa santri bagi 1.500 orang santri dengan besaran yang diterima Rp.5.000.000 juta per santri dalam satu tahun, tentu merupakan sumbangan yang bernilai tinggi bagi pembangunan SDM Lombok Timur.
Selain itu, bantuan bagi Lansia sebagai bentuk hadirnya pemerintah bagi kelompok rentan, juga telah dilaksanakan. Yakni dengan memberikan bantuan Rp. 2.700.000 per tahun bagi Lansia yang terdata.
Dikenal sebagai sosok yang religius, sudah barang tentu bidang pendidikan keagamaan juga tak luput dari program pemerintah dibawah kendali Sukiman Azmy. Pemugaran, pembangunan dan fasilitas tempat ibadah juga mendapat porsi anggaran dari pemerintah.
Bahkan, marbot dan guru ngaji juga mendapat perhatian. Tercatat 1.460 orang penerima manfaat yang mendapatkan Rp. 250.000 per bulan yang disalurkan dari Bagian Kesra.
Peningkatan Perekonomian
Selanjutnya yang tak kalah penting adalah pembangunan di bidang ekonomi. Lombok Timur yang dikenal dengan topografi lengkap mulai dari laut, sawah dan gunung dioptimalkan untuk menggerakkan roda perekonomian masyarakat.
Sebut saja potensi unggulan di bagian selatan yakni hasil laut berupa budidaya lobster, dimana Pemda Lombok Timur telah membangun Kampung Lobster di Dusun Telong-elong, Desa Jerowaru.
Untuk penataan wajah kampung lobster saja, Pemerintah Daerah menganggarkan dana sebesar Rp.13,8 miliar, ditambah pembangunan 396 KJA dan lobster state yang berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan RI.
Tak hanya bisnis skala besar, pengembangan Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dengan kebijakan berpihak juga terus dilakukan. Sehingga 918 UMKM tercatat berkembang positif di daerah ini.
Sedangkan di bagian utara Lombok Timur yang memiliki udara sejuk, berkembang menjadi destinasi wisata. Namun kawasan selatan yang didominasi pantai eksotis juga tumbuh menjadi destinasi wisata kelas dunia.
Mulai dari villa, home stay, hotel, bahkan wahana camping ground juga berkembang pesat di Lombok Timur. Lebih dari 1.500 kamar sebagai akomodasi wisata dimiliki Lombok Timur untuk memanjakan tamu.
Bahkan luar biasanya lagi, Lombok Timur di era pemerintahan Sukiman Azmy pernah mewakili Indonesia dalam ajang ‘Lomba Desa Wisata’ yang diselenggarakan UNWTO dan mendapat penghargaan NTB Gemilang Award bidang pariwisata, dan anugerah desa wisata dari Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kemenparekraf) RI.
Terdongkraknya IPM Lombok Timur
Akhirnya, keberhasilan pembangunan daerah tak lepas dari kerja keras dan kerja cerdas kepala daerah sebagai pemegang komando menggerakkan birokrasi dan masyarakat menjadi daya ungkit bagi meningkatnya Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Lombok Timur secara signifikan.
Pada tahun 2019 nilai IPM Lombok Timur 66,23 sehingga menempatkan daerah ini pada posisi ke-9. Namun pada tahun 2022 BPS merilis nilai IPM Lotim sebesar 67,59 yang membawa Lotim melompat ke peringkat ke-7.
Atas deretan prestasi yang berhasil ditorehkan oleh Sukiman Azmy selama memimpin Lombok Timur, oleh berbagai kalangan dinilai sebagai modal besar dalam membangun NTB yang lebih maju jika dirinya terpilih pada pada Pilgub 2024 mendatang.
(Anas/PL)