close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32.2 C
Jakarta
Jumat, April 18, 2025

Temukan Hal Janggal ! LMI Akan Audit Total Proyek SMKN 1 Labangka

PorosLombok.com – Gubernur NTB terpilih, Dr. Lalu Muhammad Iqbal (LMI), melakukan kunjungan mendadak ke SMKN 1 Labangka, Kabupaten Sumbawa. Selasa (21/01)

Kunjungan ini mengungkap sejumlah persoalan serius yang mencerminkan lemahnya pengelolaan proyek pembangunan di sekolah tersebut.

Dalam kunjungannya, LMI menemukan kondisi sekolah yang jauh dari standar kelayakan. Tembok ruang kelas yang retak, bangunan tidak memenuhi standar, serta instalasi listrik yang belum rampung menjadi sorotan utama. Lebih mengkhawatirkan, fasilitas praktik yang ada dinilai tidak sesuai dengan kebutuhan siswa.

“Banyak alat yang dibeli, tetapi tidak relevan dengan kebutuhan praktik siswa. Parahnya, instalasi listrik yang belum selesai membuat ruang praktik tidak bisa digunakan,” tegas LMI.

Kepala sekolah SMKN 1 Labangka mengungkapkan bahwa pihaknya kurang dilibatkan dalam proses pengadaan barang dan jasa. Menurut LMI, inilah salah satu penyebab utama ketidaksesuaian fasilitas yang ada.

“Sekolah seharusnya dilibatkan sejak awal. Mereka yang paling memahami kebutuhan siswa. Jika tidak, hasilnya akan seperti ini—fasilitas yang tidak efektif dan tidak bermanfaat,” imbuh LMI.

Sebagai langkah tindak lanjut, LMI berjanji akan melakukan audit total terhadap proyek pembangunan SMKN 1 Labangka. Audit ini akan mencakup semua aspek, mulai dari perencanaan anggaran hingga pelaksanaan proyek.

“Kami akan mengaudit seluruh prosesnya. Ini bukan sekadar masalah peralatan atau bangunan, tetapi juga mencakup perencanaan dan pelaksanaannya” ujarnya

LMI menekankan bahwa audit ini tidak hanya berfokus pada SMKN 1 Labangka, tetapi juga sebagai langkah preventif untuk mencegah terulangnya kasus serupa di sekolah-sekolah lain di NTB. Ia menggarisbawahi pentingnya perencanaan yang matang dan transparan.

“Semua proyek harus direncanakan dengan matang, transparan, dan berorientasi pada manfaat nyata. Tidak ada lagi ruang untuk kerja asal-asalan,” tandasnya.

LMI juga menekankan keberadaan SMK sebagai pusat pencetak tenaga kerja terampil, sehingga fasilitas dan sarana pendidikan harus mendukung proses pembelajaran secara optimal.

“Kita ingin masalah seperti ini selesai dengan tuntas dan tidak pernah terulang lagi. Siswa tidak boleh dirugikan akibat kelalaian dalam pelaksanaan proyek,” tutupnya.

Langkah ini menegaskan komitmen LMI untuk meningkatkan kualitas pendidikan di NTB, memastikan bahwa pembangunan infrastruktur pendidikan memberikan dampak positif bagi siswa dan masyarakat.

Arul/PorosLombok

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU

IKLAN
TERPOPULER