close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Exclusive Content:

Plembir: Roda Pajak yang Mengayuh Sejarah Indonesia

(PorosLombok.com) - Pada tahun 1980-an, pemandangan razia plembir menjadi...

Dedy Aris Sandi : Bang Zul itu Pemimpin yang Melangkah dengan Hati untuk NTB

(OPINI, PorosLombok.com ) -Di balik setiap pemimpin yang besar,...

NTB Mengincar Emas, Melesat di Biliar dan Panjat Tebing PON 2024

(Mataram, PorosLombok.com) - Nusa Tenggara Barat (NTB) berpeluang besar...

Lombok Timur Raih Juara 1 Kinerja Stunting TK- Provinsi NTB

LOMBOK TIMUR | PorosLombok.com- Kabupaten Lombok Timur berhasil meraih juara 1 dalam Penilaian penilaian evaluasi kinerja pelaksanaan 8 aksi konvergensi dalam percepatan penurunan stunting kabupaten/kota se-Nusa Tenggara Barat yang berlangsung Rabu-kamis, 5.- 6 Juni di Mataram.

Pj. Bupati Lombok Timur H. Muhammad Juaini Taofik menyampaikan salah satunya Program Dengan Ketahanan Pangan, PKK bersama Kesehatan Cegah Stunting di Seribu Hari Kehidupan (Dekapan PKK Canting Srikandi) yang melengkapi berbagai inovasi dalam penanggulangan stunting di Lombok Timur.

Baca Juga :  Silaturrahmi ke Rachmat Hidayat Usai Dilantik, Juaini Taofik dan Muhammad Rum Tunjukkan Etika Politik yang Baik

Program tersebut, jelas Pj. Bupati memastikan bahwa seluruh bantuan untuk penanganan stunting sampai tepat kepada sasaran. Sebab, ditambahkannya, program ini juga memberikan edukasi kepada masyarakat sehingga memiliki pemahaman dalam upaya mencegah stunting dari rumah tangga.

Selain itu, dukungan seluruh elemen termasuk dari Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur juga menjadi salah satu yang digarisbawahi Pj. Bupati.

Baznas Lotim menyediakan Rp. 300 juta untuk pendampingan dan edukasi sasaran. Demikian halnya dengan dukungan dari Pemerintah Desa melalui dana desa untuk penguatan kader dalam upaya mengedukasi masyarakat.

Baca Juga :  Respon Keluhan Masyarakat, Korpri Lotim Gelar Donor Darah

Ia mengaku senang karena edukasi dilakukan oleh berbagai pihak.

“Tidak semua mesti ke makanan tetapi memberikan pendampingan, edukasi juga merupakan bagian dari program. Sebab percuma kalau misalanya secara kuantitas kita siapkan seribu paket kalau tidak kita damping, tidak kita edukasi,” ungkapnya, “kita ingin seribu paket, seribu juga yang terkonsumsi di keluarga risiko stunting,” tambahnya.

Ditegaskannya pula bahwa, semua pihak di Lombok Timur mengambil peran aktif dalam upaya penurunan stunting. Tidak hanya sektor kesehatan seperti Dinas Kesehatan maupun DP3AKB, melainkan pula melibatkan Kementrian Agama, Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, hingga TNI-Polri, bahkan tercatat 15 OPD pada tahun 2023 memberikan dukungan dalam penganggaran penurunan stunting.

Baca Juga :  Bupati Sukiman Minta OPD Terkait Sosialisasikan Tanaman Sorgum, Apa Sorgum Itu?

Panelis dalam penilaian kinerja stunting ini berasal dari berbagai kalangan termasuk akademisi, di mana masing-masing menangani setiap aksi dari delapan aksi konvergensi. ***

TERPOPULER

advertisement

spot_img
Berita terbaru

Plembir: Roda Pajak yang Mengayuh Sejarah Indonesia

error: Konten di Portal Poroslombok dilindungi