Lombok Timur, PorosLombok.com – Penjabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Drs. HM Juani Taofik, menegaskan bahwa kerja keras dan kolaborasi adalah kunci utama dalam mencapai kemajuan di daerah.
Pernyataan ini disampaikan dalam Diskusi Fokus Lotim yang digelar pada Sabtu malam (01/02), yang dihadiri oleh Wakil Bupati Lotim terpilih, Ir. H. Moh. Edwin Hadiwijaya, Ketua DPRD Lotim, Muhammad Yusri, serta sejumlah pejabat OPD, aktivis, dan media.
Pj Bupati, yang turut didampingi sejumlah birokrat, menyatakan bahwa fokus pihaknya adalah menyusun langkah-langkah strategis untuk mewujudkan visi misi kepala daerah terpilih. Meski mengakui tantangan yang ada semakin berat, ia menegaskan bahwa kerja keras adalah satu-satunya jalan untuk mencapai hasil pembangunan yang lebih baik.
“Kami sadar pekerjaan kami semakin berat. Namun, kami tidak punya waktu untuk bersantai. Hanya dengan kerja keras dan serius, kami bisa membawa Lombok Timur maju. Pencapaian-pencapaian yang kita harapkan hanya bisa diraih melalui upaya maksimal,” tegas Taofik.
Dia juga menyoroti pentingnya penerapan sistem pemerintahan yang responsif dan transparan. Menurutnya, konsep “Smart Government” yang dipaparkan oleh Bupati terpilih, H. Khairul Warisin, beberapa waktu lalu, harus segera diwujudkan. Sistem pemerintahan yang mampu mengetahui dan merespons peristiwa yang terjadi di masyarakat secara cepat menjadi prioritas.
“Smart Government artinya pemerintah harus cepat tanggap terhadap setiap kejadian di masyarakat. Apa yang terjadi harus segera diketahui oleh pemerintah, dan apa yang dilakukan pemerintah harus diketahui masyarakat. Meskipun kita belum punya CCTV di setiap sudut Lombok Timur, informasi yang masuk ke kami sudah cukup cepat melalui media dan grup WhatsApp,” ungkapnya.
Meski wilayah Lombok Timur yang luas, mencapai 1600 km persegi, membuat pemasangan CCTV di setiap desa dan dusun terasa sulit, Taofik menegaskan bahwa hal itu tidak menjadi alasan untuk tidak bekerja dengan cerdas dan responsif.
“Birokrat yang smart adalah mereka yang mampu beradaptasi dan menghadapi tantangan. Kami siap bekerja sama dengan media dan aktivis untuk memastikan pembangunan di Lombok Timur berjalan sesuai harapan,” tambahnya.
Menurut Taofik, birokrat tidak hanya berfungsi sebagai pelaksana kebijakan, tetapi juga sebagai penghubung antara pemerintah dan masyarakat. Kolaborasi yang baik antara semua elemen akan mempercepat tercapainya tujuan pembangunan.
Diskusi tersebut diakhiri dengan kesepakatan untuk terus mempererat kerja sama dan memperkuat komunikasi antara pemerintah, media, serta masyarakat demi kemajuan Lombok Timur.
Arul | PorosLombok