Poroslombok.com | LOTIM –
Menjadi Pekerja Migran atau TKI ke luar negeri untuk mendapatkan gaji yang besar dan memadai menjadi salah satu alasan bagi banyak orang untuk mencoba peruntungan menjadi pekerja migran ke luar negeri.
Bukan hanya kaum adam (laki-laki) saja. Pun sama halnya dengan kaum hawa (perempuan) pada era sekarang ini seakan tak mau kalah dalam urusan mencetak pulus, dan terobsesi juga menjadi tenaga kerja wanita (TKW).
Namun, besarnya animo masyarakat untuk menjadi PMI tak selalu mulus. Banyaknya persolan-persoalan yang muncul membutuhkan penyelesaian secara komprehensif oleh semua stakeholder terkait.
Salah satu persoalan hari ini misalnya, masih ditemukan adanya perekrutan tenaga kerja wanita (TKW) asal lotim yang akan diberangkatkan ke negara timur tengah (Arab Saudi-red) untuk sektor pembantu rumah tangga (PRT).
Sayangnya mereka harus berurusan dengan pihak imigrasi, lantaran negara yang dituju masih memberlakukan moratorium/penutupan sementara untuk sektor informal (pembantu rumah tangga).
Oleh karna itu, untuk mencegah terjadinya praktik Human Trafficking (perdagangan orang-red), maka pihak Dinasnakertrans Lotim terus melakukan sosialisasi dan mengedukasi masyarakat agar tidak termakan bujuk rayu para tekong.
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan dan Perluasan Kesempatan Kerja (P2K2) pada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Lotim, Ahmad Wardi, melalui press releasenya hari ini, Kamis (16/6) menyampaikan informasi khusus kepada calon TKW asal lombok timur, untuk mengetahui beberapa hal agar terhindar dari rayuan manis para tekong.
“Kepada seluruh masyarakat khususnya lombok timur yang ingin bekerja sebagai TKW ke 21 negara timur tengah sampai saat ini masih ditutup sementara. Tidak ada perekrutan sebagai pembantu rumah tangga untuk saat ini,” terang Wardi menginformasikan.
Lebih lanjut, Ahmad Wardi, mengimbau kepada masyarakat yang ingin menjadi CPMI khususnya sebagai TKW, agar tidak mudah tertipu dengan segala bujuk rayu maupun iming-iming dari para tekong atau sponsor untuk diberangkatkan ke 21 negara timur tengah.
Wardi menguraikan, setidaknya ada 21 (dua puluh satu) negara timur tengah yang masih memberlakukan moratorium/penutupan sementara, dengan rincian 10 jenis jabatan pekerhaan yang termasuk sektor informal.
Adapun negara-negara timur tengah yang masih memberlakukan moratorium, diantaranya yaitu:
1. Arab Saudi
2. Aljazair
3. Irak
4. Iran
5. Kuwait
6. Lebanon
7. Libya
8. Maroko
9. Mauritania
10. Mesir
11. Bahrain
12. Oman
13. Pakistan
14. Palestina
15. Qatar
16. Sudan
17. Suriah
18. Tunisia
19. Uni Emirat Arab
20. Yaman
21. Yornadia
Adapun jenis pekerjaan yang termasuk sektor informal berjumlah 10 jenis jabatan. Diantaranya adalah:
1. Pengurus Rumah Tangga (PRT)
2. Pengasuh Bayi
3. Pengasuh Anak
4. Pengasuh Lansia
5. Juru Masak
6. Sopir Keluarga
7. Petugas Kebersihan
8. Perawat Taman
9. Pekerja Ladang/Perkebunan
10. Awak Kapal Perikanan Migran
(Anas/pl)
