LOTIM – Poroslombok.com | Dua hari jelang acara puncak peringatan Hari Ulang Tahun (Hultah) Nahdlatul Wathan Diniyah Islamiyah (NWDI) ke-87 sekaligus Haul Al-Magfurullah Maulana Syaikh TGKH. Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ke-25 di Pancor Lombok Timur, suasananya kian terasa meriah.
Nampak di sepanjag jalan TGH. Zainuddin Abdul Majid, mulai dari simpang empat Masjid At-Taqwa Pancor sampai perempatan lampu merah Taman Rinjani Selong sudah berjajar lapak-lapak para pedagang yang akan menjual beraneka jenis makanan, minuman, pakaian hingga berbagai macam aksesoris Hultah.
Nah, bagi anda yang ingin mengabadikan moment Hultah NWDI kali ini, jangan lupa mampir di stand pak Ardani yang berada tepat di depan MTs Muallimat atau depan SMA NWDI Pancor, atau berjarak sekitar 50 meter dari gedung Birrul Walidain jika datang dari arah utara.
Untuk memudahkan pencarian, anda hanya perlu fokus untuk mencari stand yang menjual topi untuk anak-anak dan dewasa, lihat papan nama di atasnya yang bertuliskan “Beli Topi Gratis Bordir Maksimal 8 Huruf”. Nah, dengan membeli topi anda berhak mendapatkan layanan bordir gratis.
Menurut penuturan Ardani, rata-rata pengunjung yang membeli topi miliknya mayoritas memesan tulisan Hultah. “Rata-rata para pembeli memesan tulisan HULTAH, barangkali untuk mengabadikan moment atau kenang-kenangan perayaan Hultah,” tutur Ardani kepada poroslombok.com, Jumat (16/9/22).
Harga topi pak Ardani terbilang cukup bersahabat, mulai dari harga 25 ribu hingga 50 ribu rupiah, tergantung bentuk, merek dan jenisnya. Pak Ardani termasuk salah satu pedagang yang tidak pernah absen pada setiap moment perayaan Hultah setiap tahunnya.
Moment Hultah kali ini, pria asal Lombok Tengah itu memilih datang lebih awal demi mendapatkan tempat yang lebih dekat dari pintu utama arena Hultah. Terhitung sejak selasa lalu, ia sudah mulai membangun tenda sebagai lapak tempat menggelar dagangannya.
Setiap harinya, omzet yang didapatkan pak Ardani cukup berpariasi, mulai dari 500 ribu hingga 1 juta rupiah, puncaknya adalah pada hari H Hultah yang dimana dirinya bisa meraup omzet sebesar 3-4 juta rupiah dalam satu hari.
Adapun mengenai sewa tempat untuk mendirikan lapak di tempat tersebut terbilang relatif murah. Pak Ardani hanya membayar 50 ribu rupiah per-meter selama kegiatan Hultah. Tentu terbilang murah dibanding omzet yang didapat pak Ardani.
Rencananya, pak Ardani akan membuka stand topi dan bordir gratisnya itu sampai dengan hari H, yakni hari minggu tanggal 18 September nanti.
“InsyaAllah sampai hari minggu, setelah puncak acara pengajian. Tapi lihat situasinya nanti, kalo misalnya sampai malam masih ramai mungkin akan tetap bertahan sampai paginya lagi,” kata Ardani.
(anas/pl)