(PorosLombok.com)– Polisi turun tangan menelusuri penyebar video tak senonoh yang menampilkan sejumlah siswi SMPN 1 Terara, Lombok Timur. Dalam video yang viral itu, para siswi tampak melontarkan kalimat tidak pantas sambil menyebut nama Presiden Prabowo dan menyinggung program Makan Bergizi Gratis (MBG).
Kapolsek Sikur Iptu Saepul Hadi menegaskan, pihaknya telah melakukan penyelidikan untuk memastikan ada atau tidak unsur pidana dalam kasus tersebut.
“Kami sedang mendalami siapa yang pertama kali menyebarkan video itu. Kalau memang ada unsur tindak pidana, akan kami proses sesuai hukum yang berlaku, walaupun nama sekolahnya Terara tapi tempatnya di Wilayah Kecamatan Sikur.” ujar Saepul Hadi saat mendampingi Unit PPA, Jumat (10/10/2025).
Ia menambahkan, hasil awal menunjukkan siswi yang tampak dalam video bukan pelaku penyebaran. Mereka membuat konten untuk bersenang-senang di grup kecil, namun kemudian beredar luas di media sosial tanpa izin.
“Anak-anak dalam video itu adalah korban. Mereka tidak menyebarkannya. Ada pihak lain yang mengunggah hingga viral,” tegasnya.
Menurutnya, penyidik akan memanggil pihak yang diduga mengedarkan video tersebut. Jika terbukti melanggar hukum, pelaku dapat dijerat dengan Undang-Undang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE).
“Pasal yang kami gunakan adalah Pasal 27 ayat (1) UU ITE, terkait distribusi konten bermuatan kesusilaan tanpa hak. Proses BAP akan segera dilakukan,” jelas Saepul.
Kapolsek memastikan penyelidikan dilakukan dengan tetap memperhatikan aspek perlindungan anak. Ia menegaskan, kasus ini menjadi pelajaran penting agar masyarakat lebih bijak dalam bermedia sosial dan tidak sembarangan membagikan konten.
“Kami imbau semua pihak, terutama orang tua dan guru, untuk lebih ketat mengawasi penggunaan ponsel anak. Sekali video beredar, dampaknya bisa panjang,” tutupnya.
(arul/PorosLombok)
.){kind=link}