Lombok Timur, PorosLombok.com – Kondisi kesiapsiagaan petugas pemadam kebakaran di Nusa Tenggara Barat (NTB) memprihatinkan. Meski memiliki 903 personel Damkar, hanya 115 orang atau sekitar 12,73 persen yang sudah mengantongi pelatihan dan sertifikasi dasar.
Fakta ini terungkap dalam upacara peringatan HUT ke-106 Damkar dan Penyelamatan tingkat Provinsi NTB di Lapangan Kantor Bupati Lombok Timur, Kamis (15/5).
Sekda NTB, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si, blak-blakan menyebut jumlah personel memang ada, tetapi kualitasnya belum memadai untuk menghadapi situasi darurat, apalagi kebakaran besar.
“Jumlahnya tidak sebanding dengan kebutuhan. Yang terlatih pun masih sangat sedikit. Ini jadi perhatian serius,” tegasnya.
Gita menyebut, wilayah NTB yang luas dan rawan bencana kebakaran membutuhkan lebih banyak personel Damkar yang benar-benar siap. Menurutnya, kekurangan ini tak bisa dibiarkan berlarut.
“Kalau kebakaran besar terjadi, cukupkah personel yang ada? Ini jadi PR besar yang harus diselesaikan bersama, dari daerah hingga pusat,” katanya.
Pemprov NTB pun didorong untuk mempercepat pelatihan dan sertifikasi petugas, baik melalui pendidikan formal maupun in-house training di masing-masing daerah.
“Kalau tidak dimulai dari sekarang, nyawa masyarakat yang jadi taruhan,” tandas Gita.
Selain itu, ia juga mengingatkan pentingnya jaminan sosial dan perlindungan hukum bagi para petugas Damkar.
“Jangan abaikan kesejahteraan mereka. BPJS Ketenagakerjaan dan perlindungan hukum harus dipastikan,” imbuhnya.
Dalam peringatan tersebut, juga dilakukan pengukuhan pengurus Asosiasi Profesi Kebakaran Indonesia (APKARI) NTB periode 2025–2029 dan digelar lomba keterampilan Damkar se-NTB guna mendorong profesionalisme.
(arul/PorosLombok)