Lombok Timur, PorosLombok.com –
Persatuan Perangkat Desa Indonesia (PPDI) Kabupaten Lombok Timur gelar Kemah kebangsaan, bertempat di Kebon Raya Lemor, Kecamatan Suele, yang bertujuan untuk memperkuat kerjasama dan kolaborasi guna mensukseskan program pemerintah dalam upaya penanganan stunting. Minggu (02/12).
Kegiatan Kemah kebangsaan ini dibuka langsung oleh PJ. Bupati Lombok Timur, Drs. HM Juaini Taofik, M.AP, yang rencananya akan berlangsung selama dua hari dari tanggal 2-3 Desember 2023. yang diikuti masing-masing perwakilan dari 250 Desa Se-Kabupaten Lombok Timur
Dalam kesempatan tersebut, Ketua PPDI Lombok Timur Hamzah menyampaikan bahwa Pemerintah Desa (Pemdes), merupakan unsur terdepan dalam penyelenggaraan sistem Pemerintahan, sehingga harus mampu memberikan pelayanan yang maksimal kepada masyarakat dengan cepat, efektif serta efisien.
Tak hanya itu saja, Pemerintah desa juga memiliki kedudukan dan peran penting seiring perkembangan teknologi dalam dinamika pelaksanaan otonomi daerah. Maka dari itu Lanjutnya, Pemerintah Desa dituntut untuk lebih Kreatif, aspiratif, Inovatif, dan cepat tanggap terhadap perkembangan situasi serta kondisi dalam kehidupan bermasyarakat.
Sehingga kata dia, Pemerintah desa beserta segenap aparaturnya menjadi pilar pokok penyelenggaraan otonomi daerah, dengan demikian langkah PPDI Lombok Timur sudah sejalan dan tepat mengadakan kegiatan kemah kebangsaan ini.
Dijelaskannya, perangkat desa mempunyai peran dalam upaya menurunkan angka stunting, yang dimana hal tersebut bertujuan untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia (Sdm), menuju pembangunan desa yang berintegritas dan berkarakter.
Sehingga dirinya menegaskan hal tersebut sebagai bukti bahwa Kepala dan Perangkat desa selalu menjadi yang terdepan dalam mensukseskan setiap program Pemerintah baik pusat maupun daerah.
Sementara itu, PJ Bupati Lombok Timur dalam sambutannya sekaligus membuka kemah kebangsaan tersebut, menyampaikan apresiasinya kepada PPDI Lombok Timur menggelar kegiatan ini, karena steril dari unsur Politik ditengah masuknya musim kampanye Pemilu 2024.
“Alhamdulillah disini sudah hadir unsur-unsur terkait, baik dari Bawaslu dan sebagainya, guna memastikan keseterilan acara kemah kebangsaan ini,” ujarnya.
Pria yang akrab dipanggil kak Ofik ini mengingatkan dan mengajak untuk sama-sama mensyukuri atas apa yang telah diraih saat ini, jangan sampai karena melihat apa yang dimiliki orang lain membuat rasa syukur berkurang itu hilang.
“karena apa yang dimilki orang lain belum tentu lebih baik dari apa yang kita miliki, namun yang pasti bersyukur akan mendatangkan kebahagian begitu juga sebaliknya,” terangnya.
Dijelaskannya, saat ini Lombok Timur sudah menjadi Kabupaten yang berpredikat Universal Health Coverage (UHC), sehingga masyarakat yang tidak memiliki biaya berobat selama ber KTP Lombok Timur tetap bisa menikmati BPJS Kesehatan, dan tentunya pemda akan terus meningkatkan mutu pelayanan.
“di RSUD selong, RSU Selaparang, RS Patuh Karya, dan RSLT, kita tidak mengharapkan warga kita sakit, tapi jika ada, kami pastikan BPJS akan memberikan pelayanan yang terbaik,”ungkapnya.
Seperti informasi dari BPJS , sambungnya, bahwa tidak ada lagi perbedaan Pasien umum dan pasien BPJS sehingga tidak diberlakukan pembatasan waktu rawat inap, kemudian obat yang diberikan tetap sama.maka dari itu dirinya mengucapkan terima kasih PPDI karena berperan aktif dalam upaya mensukseskan program pemerintah mengingat kemajuan indonesia tergantung dari desa, begitu juga sebaliknya.
“Maka dari itu mari kita terus berkerjasama dan terus berkolaborasi, sehingga dengan tema kebangsaan ini nilai-nilai tersebut bisa kita dapatkan,”pungkasnya.
Usai sambutannya PJ Bupati melaksanakan deklarasi Sanitasi Total Berbasis Masyarakat (STBM) 5 Pilar yang merupakan pendekatan untuk merubah perilaku higiene dan sanitasi melalui pemberdayaan masyarakat dengan metode pemicuan.
Program STBM ini memiliki indikator outcome dan output. Indikator outcome STBM yaitu menurunnya kejadian penyakit diare dan penyakit berbasis lingkungan lainnya yang berkaitan dengan sanitasi dan perilaku.
Adapun 5 Pilar STBM antara lain (1), Stop buang air besar sembarangan (2), Cuci tangan pakai sabun, (3), Pengolahan air minum dan makanan dengan benar (4), Pengelolaan sampah rumah tangga (5), pengelolaan limbah cair rumah tangga agar tidak mencemari lingkungan.
Turut hadir pada acara tersebut, Ketua TP PKK Kabupaten Lombok Timur, kepala Dinas PMD, Kepala Dinas Kesehatan, PJ Sekda NTB, Ketua PPDI NTB, Kejaksaan, Kepolisian dan beberapa tamu undangan lainnya.
(Arul/PorosLombok).