close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

32 C
Jakarta
Sabtu, April 26, 2025

Terkait Pembubaran Kecimol, Ketua Dewan Kesenian Lotim Harapkan Harus Ada Kajian Terlebih Dahulu

LOMBOK TIMUR | PorosLombok.com – Masif nya gerakan protes atas larangan terhadap aktivitas kelompok musik kecimol yang di tuding selalu meresahkan dan bikin keributan, menjadi sorotan ketua umum Dewan Kesenian Lombok Timur (DK_Lotim).

Ketua umum Dewan kesenian Lombok Timur Ashwan Kailani yang kerap di sapa Kake Ashwan mengatakan bahwa, masalah ini harus di kaji dari perspektif yang lebih luas selain melihat efek yang di timbulkan, baru dilakukan tindakan baik pembubaran ” dan lain sebagainya.

“Namun yang harus kita ingat ini pasti akan berdampak pada kerugian (moril dan materiil) dari para pihak yang terlibat dalam kelompok kecimol tersebut,” ucapnya, Selasa (04/06).

Dijelaskanya, Kesenian adalah suatu bentuk kreativitas yang dihasilkan oleh personal atau kelompok masyarakat yang lahir dari daya pikir untuk mencipta sesuatu yang baru dan bisa di nikmati oleh masyarakat, pada sudut pandang ini tentu dirinya sangat mengapresiasi hadirnya entitas baru musik yang bernama kecimol beserta konsep penyajiannya sebagai pengiring atau musik penghibur pada acara perkawinan dan lainnya.

“Musik kecimol dari beberapa sumber yang saya dengar dan serap adalah gendre musik kreasi (bukan tradisi) yang lahir di tanah Lombok Timur yang sangat religius ini Penciptaan karya seni tradisi haruslah berbasis lokalitas (Local Wisdom) dimana karya seni itu tercipta karena kebutuhan dan keberterimaan masyarakat sekitar, menjadi penanda bahwa sebuah karya seni itu lahir dan tumbuh dari ide dan gagasan masyarakat itu sendiri,” jelasnya.

Hari hari ini sedang maraknya protes dan penolakan sampai pada timbul nya kisruh antar masyarakat terhadap fenomena aktifitas Kecimol yang di tuding sebagai Sumber atau pemicu kekisruhan sampai terdengar di beberapa desa sudah membuat “awiq awiq” (Perdes) untuk menolak keras kehadiran kecimol di wilayah mereka.

“Selaku praktisi dan akademisi seni di Lombok Timur sudah barang pasti bahwa saya tidak menolak dan melarang kehadiran dan tumbuh nya Kecimol di Lombok Timur ini pada khususnya, namun saya perlu mempertegas bahwa segala karya seni itu adalah buah dari kreativitas yang penting untuk di berikan apresiasi,” akunya.

Namun di satu sisi sambungnya, harus juga ada kajian baik bentuk dan fungsi nya supaya tidak menjadi dalam menjudge (mendiskreditkan) sebuah karya seni itu bernilai buruk dan tidak semena mena dalam  dan menjadi pelaku kesenian.

“Bagi kita penikmat dan pelaku seni tentu mempunyai hati nurani karena Seni itu lahir dari dari rahim pikiran yang paling hening dan terdalam ( tidak egois apalagi pragmatis),”ungkapnya.

Maka dari itu sebaiknya hal- hal yang akan mencederai nama baik daerah melalui karya seni dan perilaku. dalam bermasyarakat dalam mengapresiasi karya seni untuk lebih mengedepankan nilai nilai normatif dan kebersamaan .

“Sekali lagi tidak ada karya seni yang tidak indah maka mari kita bijak dalam berkesenian, supaya apa yang menjadi harapan kita kepada masyarakat tempat lahirnya kesenian itu akan di terima dengan baik tanpa protes atau diasingkan,” pungkasnya.

(Arul/PorosLombok).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU

IKLAN
TERPOPULER