PorosLombok.com, LOTIM –
Dinas (Dikes) Kesehatan Lotim, atensi Kasus gagal ginjal akut bagi anak, walaupun memang untuk saat ini di Lombok Timur sendiri masih belum di temukan. Namun segala bentuk antisipasi telah di lakukan seperti pelarangan obat sirup di Apotik Mengingat jenis dan penanganan penyakit ini belum di ketahui penyebab pastinya.
Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur Dr H Pathurrahman, SKM, M.ap menghimbau kepada orang tua anak saat ini untuk meningkatkan kewaspadaan, terlebih lagi perihal pembelian obat dan juga pola hidup bersih anak.
“Pertama kalau di Lombok Timur belum ada kasus terkait itu, kedua penyakit ini menjadi salah satu pertimbangan sehingga di keluarkan surat edaran yang 18 Oktober tentang pelarangan Apotik memperjual belikan sirup sampai dengan penelitian selesai di lakukan,” ucapnya saat di Konfirmasi senin (24/10)..
Dirinya mengharapkan kepada masyarakat khususnya di Lombok Timur dalam mengkonsumsi obat terutama untuk anak umur 6 tahun ke bawah harus sepengetahuan atau konsultasi terlebih dahulu dengan dokter maupun tenaga kesehatan yang berkompeten lainnya.
Lebih lebih, kasus penyakit yang umumnya terjadi pada saat ini adalah diare perlu kiranya di perhatikan lebih serius lagi.
“Kalau diare demam dan lainnya, kalau ada anak kita yang mengalami gejala seperti itu sebaiknya berobat ke pasilitas kesehatan seperti ke puskesmas atau rumah sakit terdekat,” terangnya.
Lebih lanjut Kadinkes mengharapkan bagi orang tua anak untuk sementara waktu membelikan obat anak di apotik harus melalui resep dokter.
“Jika ada anak kita yang sakit, himbauannya bagi irang tua ketika mau mengambil obat dan sebagainya harus ada resep dari dokter sementara ini, sampai nanti ada pemberitahuan kembali dari kementrian,” jelasnya.
Dikes Lombok Timur juga telah melakukan sidak ke Puskesmas yang ada di 21 Kecamatan di Lombok Timur.
“Hasil sidak saya ke apotik juga, apotik yang ada sudah tidak lagi memperjual belikan sirup sementara waktu sampai dengan ada pemberitahuan kembali,” tuturnya.
Memang penyakit gagal ginjal pada anak ini sulit untuk di ketahui gejala awalnya, karena penyakit ini sebelumnya harus ada pemeriksaan laboratorium lanjutan.
Dikes Lombok Timur melihat penyakit ini cukup serius, dikarenakan memang penyebabnya belum ditemukan secara pasti, namun yang menjadi atensi adalah pertama mengenai pola makan, hingga dengan kebersihan lingkungan anak.
“Untuk itu, kalau sekiranya bagi orang tua harus menjaga kebersihan makan anak, alat makan anak, dan prilaku hidup sehat si orang tua. Termasuk juga bagi anak yang sering jajan di luar, itu perlu di perhatikan juga,” pungakasnya.
(Red)