LOTIM, POROSLOMBOK – Peraja Coffee, ya nama tersebut sudah tidak asing lagi ditelinga para pemburu wisata alam. Destinasi wisata yang berada di kawasan desa Loyok,Kecamtan sikur,kabupaten Lombok Timur, atau tepat nya di dusun Ajan tersebut memiliki keindahan yang hampir mirip dengan Ubud yang ada di pulau Dewata.
Sebagai icon desa loyok, Peraja Coffee dirancang untuk pendukung pariwisata di lombok timur. Selain itu, destinasi wisata alam tersebut diharapkan mampu mendongkrak perekonomian masyarakat setempat.meski masih belum sempurna, namun kedepan akan dicanangkan berbagai inovasi unggulan agar lebih maksimal, beberapa hal yang dimaksud seperti pembuatan Home Stay, tourizem dan berbagai wisata lainnya.
M.Isnaini, sang founder dan pemilik Peraja Coffe saat ditemui di kediaman nya pada jumat (23/10) menceritakan, Awal mula berdirinya Peraja Coffee sekitar 2019 lalu. Ia terinspirasi untuk mendukung desa wisata loyok sebagai salah satu desa tua yang terkenal sebagai pusat anyaman bambu. jadi peraja Coffee ini sebagai pelengkap destinasi wisata di desa Loyok.
“Saya bersama teman – teman pemuda di ajan awalnya membuat perkumpulan, cuma ada berugak waktu itu untuk kumpul – kumpul mengisi waktu luang” tuturnya
Dengan melihat perkembangan pariwisata isnaini pada tahun 2018 dengan ditetapkannya Lombok sebagai wisata halal dan Geo Park dunia untuk Rinjani Sumbawa, ia bersama para pemuda di dusun ajan kemudian berinisiatif untuk membuat wadah sebagai tempat diskusi, sehingga terbentuklah Peraja Coffee.
“Nama Peraja Coffee ini diambil dari nama besar perkumpulan remaja masjid kami yaitu Persatuan Remaja Ajan. jadi saya abadikan dengan nama ini di destinasi wisata yang saya bangun” imbuhnya.
Dengan perkembangan teknologi informasi di bidang pariwisata, Pria yang juga sebagai sekdes loyok ini memanfaatkan itu untuk mempromosikan destinasi wisata peraja coffee, hingga sekarang sudah dikenal sampai luar pulau lombok.
“Alhamdulillah di tahun 2020 kami banyak dikunjungi oleh para pejabat, baik dari tingkat kabupaten maupun Provinsi, seperti ibu wakil gubernur, bapak bupati lombok timur pada saat sosialisasi JPS GEMILANG, dan para pejabat lainnya” ungkapnya
Kini, keberadaan Peraja coffee sudah mulai dirasakan manfaatnya oleh masyarakat sekitar, terutama oleh para pengusaha kerajinan anyaman bambu. karna isnaini juga menyediakan arshop untuk para pengunjung yang ingin membeli hasil kerajinan bambu masyarakat desa loyok.
“Kita tidak perlu ke bali untuk menikmati wisata hamparan persawahan yang hijau nan indah, cukup kunjungi peraja Coffee, dengan modal Rp 5000 pengunjung sudah bisa masuk” ujarnya.
Peraja coffee juga menyediakan wahana kolam renang bila pengunjung kepengen mandi sambil menikmati keindahan nuansa bantaran sawah yang memukau sebagi alternatif untuk berakhir pekan.(rl)