LOTIM, POROSLOMBOK – Acara Pesta Adat bau nyale yang menjadi turun – temurun masyarkat Adat Sasak untuk Tahun 2021 tidak akan di laksanakan mengingat kondisi Lombok timur masih dalam Pandemi covid -19
Untuk Mengantisipasi kemungkinan munculnya klaster baru penyebaran covid-19 Pemerintah Daerah kabupaten Lombok Timur memutuskan tidak melaksanakan event Bau Nyale pada tahun 2021 ini. Hal tersebut disepakati melalui pertemuan yang berlangsung pada di ruang rapat Sekretaris Daerah Jumat (22/1)
Pertemuan yang dipimpin Sekretaris Daerah Muhammad Juaini Taufik tersebut melibatkan sejumlah OPD terkait seperti Dinas Pariwisata, Dina kominfo dan Persandian, Camat dan muspika, serta kepala desa.
Keputusan bersama ini menjadi penegasan bagi masyarakat yang sudah bersiap menjelang pelaksanaan event tahunan itu, termasuk para pedagang yang sudah siap menggelar dagangannya di kawasan pantai selatan.
Bau Nyale menjadi salah satu event tahunan dalam kalender event pariwisata Lombok Timur dan termasuk dalam rangkiaan Festival Pantai Selatan (Segara Lauq) yang dijadwalkan berlangsung setiap awal Februari. Akan tetapi kondisi pandemi yang masih terjadi menjadi salah satu alasan tidak dilaksanaknanya gelaran tersebut tahun ini.
Seperti diketahui kasus covid-19 di Lombok Timur belum menunjukkan penurunan dalam beberapa hari terakhir, bahkan cenderung meningkat.
Selain mencegah munculnya kerumunan, Pemerintah dan Satgas Covid-19 Kabupaten Lombok Timur juga melakukan antisipasi terhadap kemungkinan penularan melalui pekerja migran yang kembali dari luar negeri.
Beberapa hari lalu Pemda sudah melakukan penjemputan terhadap 75 orang pekerja migran (ditambah dua orang anak-anak) yang langsung dibawa ke Rusunawa Labuhan Lombok untuk dikarantina. Pemerintah hendak memastikan seluruh pekerja migran ini tidak terpapar covid-19 dan menularkannya ke keluarga di rumah.
Diperkirakan dalam dua bulan ke depan 700-800 orang pekerja migran akan tiba dan akan dilakukan (*)