Lotim, POROSLOMBOK – Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI) merupakan lembaga tinggi negara dalam sistem ketatanegaraan Indonesia.
Anggota DPD merupakan perwakilan daerah atau provinsi di Indonesia. Mereka dipilih secara langsung oleh rakyat lewat mekanisme Pemilihan Umum (Pemilu) yang berlangsung lima tahun sekali.
Kedudukan lembaga yang dibentuk pada bulan November 2001 melalui perubahan ketiga UUD 1945 itu barangkali belum banyak diketahui oleh masyarakat luas, dimana peran DPD sangat penting dalam menjaga keutuhan wilayah-wilayah di Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Tak hanya itu, hampir sebagian besar masyarakat khususnya yang ada di daerah tidak mengetahui bahwa para senator Perwakilan Daerah tersebut tidak memiliki dana aspirasi sebagaimana layaknya anggota DPR RI.
Hal tersebut ditegaskan oleh salah satu Senator DPD RI perwakilan dari daerah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) Ir.H. Achmad Sukisman Azmy, M.HUm kepada poroslombok.com, rabu (23/12) di rumah kediamannya.
Menurutnya, DPD tidak dimungkinkan dari disiplin anggaran belanja negara. Jadi, yang harus diperjuangkan oleh anggota DPD adalah mengawal usulan program prioritas pemerintah daerah yakni provinsi,kabupaten/kota, supaya anggaran yang diusulkan dari daerah dapat disalurkan secara adil dan merata oleh pemerintah pusat.
Lanjut sukisman, barangkali selama ini masyarakat mengasumsikan bahwa anggota DPD memiliki dana aspirasi namun tidak pernah turun ke masyarakat, dengan kata lain bahwa para anggota senator yang sudah dipilih oleh rakyat tersebut telah melupakan konstituennya.
Untuk menepis asumsi tersebut, Sukisman kemudian mengoptimalkan setiap kesempatan yang ada untuk turun langsung menemui masyarakat yang dikemas dalam acara Sosialisasi Empat Pilar Kebangsaan maupun acara Silaturrahmi yang biasanya dirangkaikan dengan pemberian bantuan seadanya.
Sukisman menjelaskan, Banyaknya permintaan dari masyarakat membuatnya harus mampu mensiasati anggaran yang sangat terbatas tersebut. Karnanya, ia hanya memfokuskan bantuan nya di tempat-tempat ibadah.
“Untuk mensiasati itu maka kita fokuskan tempat-tempat ibadah dulu seperti masjid, mushalla, Pondok pesantren dan sekolah – sekolah di beberapa kecamatan dengan pola estafet, yakni dari satu kecamatan ke kecamatan yang lainnya,”terangnya.
Dipilihnya tempat-tempat ibadah dan pasilitas umum, masih kata dia, karena bantuan seperti ini bisa dinikmati oleh semua kalangan masyarakat. Dilain sisi, lanjut dia hal tersebut juga diniatkan dapat menjadi ladang ibadah.
“Ada juga bantuan yang kami berikan selain ke masjid, kami juga membantu masyakat sewaktu – waktu kami ada pertemuan walaupun tidak seberapa”sebutnya.
Sukisman membeberkan, bahwa pada bulan ini saja sudah lebih dari 20 titik yang ia kunjungi sambil menyerahkan bantuan seadanya.Namun, sambungnya, tidak semua kecamatan bisa disentuh karna dana bantuan yang sangat terbatas. namun begitu dirinya akan berupaya semaksimal mungkin agar dapat menyentuh semua kecamatan yang ada.
“Bagi Kecamatan yang belum kami kunjungi dan belum mendapat bantuan, nanti kita usahakan untuk bisa diakomodir, karna bantuan ini bertahap dikarenakan anggarannya juga sangat terbatas”terang dia lagi.
Sukisman berharap, semoga kunjungan dan bantuan tersebut bisa menjadi wahana ajang silaturahmi dengan masyarakat dan menjadi pahala ibadah.
“Semoga tempat – tempat ibadah ini bisa cepat selesai pembangunannya walaupun bantuan ini tidak seberapa, yang penting bisa bermamfaat untuk masyarakat,”tutupnya. (ns)