MATARAM, POROSLOMBOK– Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan SMA, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Dikbud) NTB, Drs. Lalu Muhammad Hidlir menilai program sister School atau twin school cukup bagus. namun, harus melihat situasi dan kondisi sekolah masing-masing.
‘’ saya sudah meminta kepada semua satuan pendidikan, jangan sampai program sister school maupun twin school ini brandnya berbeda-beda akan tetapi dipaksa-paksa. sehingga tidak mempunyai makna meskipun dikembangkan jika program sekolah yang satu dengan yang lainnya dikembangkan tidak melihat potensi sekolah masing-masing,’’ kata Kabid PSMA Dikbud NTB, Drs. Lalu Muhammad Hidlir, kemarin.
Dikatakan lebih lanjut,program sister school atau sekolah mirip ini serta twin school atau sekolah yang sama brandnya ini harus dikembangkan lagi. namun setelah adanya evaluasi ada yang bagus dan ada yang masih asal-asalan untuk sister school ini.
“ini yang coba kita berikan pemahaman kepada kepala sekolah makna tentang sister school maupun twin school ini,’’ akunya
menurutnya, dalam perjalanan program yang digagas oleh Dikbud NTB ini dalam perjalanannya masih banyak yang tidak paham tentang konsep dari sister school maupun twin school ini. bahkan dari hasil penemuan di Lapangan jika Kepala Sekolah berteman baik dengan kepala sekolah lainnaya langsung membuat sister school. meskipun tidak mempunyai kesamaan dalam brand yang dikembangkan.
‘’ ini yang keliru sehingga kita evaluasi dan memberikan pemahaman kepada kepala sekolah,’’ jelasnya
untuk diketahui, 4 program inovasi ini diantaranya, Program pengembangan Klinik Literasi Sekolah, Program digitalisasi Perpustakaan Sekolah, pusat layanan SMA Terbuka di 10 kabupaten/Kota di NTB dan melaksanakan pembelajaran dengan sistem SKS serta sistem sister school dan twin school.
‘’semua program yang diluncurkan oleh Dikbud NTB ini tetap kita akan evaluasi di satuan pendidikan jenjang SMA,’’ tandasnya (rl)