PorosLombok.com – Manchester United harus menelan pil pahit saat bertandang ke Stadion Molineux pada Kamis (27/12/2024). Tim asuhan Ruben Amorim itu kalah 0-2 dari Wolverhampton Wanderers dalam laga lanjutan Liga Inggris.
Sorotan utama kali ini tertuju pada Bruno Fernandes, yang kembali menerima kartu merah dan memperburuk situasi Setan Merah.
Fernandes diusir keluar lapangan di awal babak kedua setelah melakukan terjangan terhadap Nelson Semedo. Kejadian itu bermula dari pelanggaran yang membuat wasit tanpa ragu mengeluarkan kartu kuning kedua untuk gelandang asal Portugal tersebut.
Akibatnya, Manchester United harus bermain dengan sepuluh pemain selama hampir seluruh babak kedua, yang membuat mereka kesulitan mengimbangi permainan tuan rumah.
Pelatih Ruben Amorim tak mampu menyembunyikan rasa frustrasinya. Dalam konferensi pers usai laga, Amorim mengungkapkan bahwa bermain dengan jumlah pemain yang tidak seimbang di Premier League adalah tantangan besar yang sulit diatasi.
“Sangat sulit untuk menang jika Anda bermain dengan sepuluh pemain, terutama di liga sekompetitif ini,” ujar Amorim.
Kekalahan di Molineux ini menjadi kekalahan keempat Manchester United dalam tujuh pertandingan Liga Inggris terakhir. Statistik ini tentu menjadi catatan buruk bagi Amorim, yang baru beberapa bulan dipercaya menangani tim.
Tantangan besar kini ada di pundaknya untuk mengembalikan performa tim raksasa Inggris tersebut.
Menariknya, kartu merah Fernandes kali ini menjadi yang ketiga baginya di semua kompetisi musim ini. Sebelumnya, Fernandes tidak pernah menerima kartu merah selama empat setengah tahun membela Manchester United. Perubahan drastis ini tentu memunculkan pertanyaan besar tentang disiplin pemain, terutama di bawah kepemimpinan Amorim.
Meskipun kecewa, Amorim tetap memberikan pembelaan kepada Fernandes. Ia menegaskan bahwa pemainnya tidak berniat menghentikan permainan lawan secara tidak sportif. “Bruno hanya berusaha merebut bola, tapi kontak yang terjadi membuatnya harus menerima konsekuensi tersebut. Saya selalu merasa frustrasi dengan kartu merah, karena itu mengubah jalannya pertandingan,” kata Amorim.
Namun, konsekuensi dari kartu merah itu cukup berat. Fernandes dipastikan absen dalam laga berikutnya melawan Newcastle United pada malam tahun baru. Absennya Fernandes pun menjadi pukulan telak bagi tim, mengingat peran vitalnya sebagai pengatur serangan di lapangan.
Di sisi lain, Manchester United masih menanti hasil banding atas kartu merah Fernandes di pertandingan sebelumnya melawan Tottenham Hotspur. Jika banding diterima, itu akan menjadi kabar baik bagi Setan Merah, yang saat ini sangat membutuhkan kekuatan penuh untuk mengembalikan performa terbaik mereka.
Kekalahan dari Wolverhampton dan kartu merah Fernandes semakin menambah tekanan bagi Amorim, yang kini dihadapkan pada tugas berat untuk membangun kembali kepercayaan diri tim. Dengan jadwal yang padat, Amorim harus segera menemukan solusi untuk memperbaiki performa timnya.
Waktu menjadi musuh utama. Dengan hanya beberapa hari tersisa sebelum menghadapi Newcastle, Amorim harus memanfaatkan waktu sebaik-baiknya untuk mempersiapkan strategi yang tepat. Laga melawan Newcastle akan menjadi ujian besar bagi Amorim dan Manchester United untuk menunjukkan bahwa mereka mampu bangkit dari keterpurukan.
Kekalahan di Molineux memang menambah luka bagi Manchester United, namun harapan tetap ada. Dengan pembenahan yang tepat dan semangat juang yang tinggi, Setan Merah masih punya peluang untuk kembali bersaing di papan atas Liga Inggris. Pertandingan berikutnya akan menjadi momen krusial untuk membuktikan bahwa mereka belum habis. **