LOMBOK TIMUR | PorosLombok.com – Pasca pecahnya pasangan Zul-Rohmi Jilid, kini Mantan Gubernur NTB 2013-2023 Dr Zulkieflimansyah di rumorkan akan gandeng mantan Bupati Lombok Tengah dua Periode H.Suhaeli FT sehingga diprediksi akan jadi Pasangan kuat dan sulit dikalahkan di Pilkada NTB 2024.
Dedy Aris Sandi selaku kader Partai Keadilan Sejahtera (PKS), mengatakan paket Zul-Uhel berpeluang memenangkan kontestasi Pilkada NTB, Berdasarkan survei terbaru dari beberapa lembaga yang memetakan elektabilitas calon gubernur dan wakil gubernur NTB untuk Pilkada 2024.
Jika melihat dari analisa SWOT tentu ada beberapa faktor yang bisa dinilai dari bakal calon yang lain berikut ulasannya.
Pasangan Zul- Uhel
Strengths (Kekuatan)
Zulkieflimansyah memiliki elektabilitas tertinggi di antara para calon gubernur, yaitu 29%. Pengalaman sebagai gubernur saat ini memberikan keuntungan dalam hal popularitas dan pengenalan nama.
” Sedangkan untuk Suhaili FT memiliki basis dukungan yang kuat di lombok tengah dan beberapa wilayah NTB, memberikan pasangan ini jangkauan luas,”katanya, Kamis (30/05).
Kemudian Weaknesses (Kelemahan),
Pasangan ini mungkin menghadapi resistensi dari pemilih yang menginginkan perubahan setelah kepemimpinan Zulkieflimansyah. Isu internal dan dinamika politik yang dapat mengganggu konsistensi kampanye mereka.
Opportunities (Peluang),
Dengan popularitas yang tinggi, mereka memiliki peluang besar untuk memanfaatkan program-program yang sukses selama masa jabatan sebelumnya untuk meraih dukungan lebih banyak.
“Ditambah lagi Koalisi partai yang solid bisa memperkuat posisi mereka,” jelasnya.
Akan tetapi tentu pasangan ini juga, mempunyai Threats (Ancaman).
karena persaingan cukup ketat dari calon lain yang juga memiliki elektabilitas tinggi dan strategi kampanye yang agresif dan Ketidakpastian politik dan perubahan dinamika pemilih yang bisa mempengaruhi hasil akhir.
Kemudian jika menganalisa paket Dr. Hj. Sitti Rohmi Djalilah dan Dr. H. W. Musyafirin
(Strengths) Kekuatan
Tentu kakak kandung TGB ini memiliki elektabilitas signifikan sebagai wakil gubernur saat ini dan dukungan kuat dari PDIP tidak bisa kita pungkiri tentu akan ada dukungan partai-partai besar seperti PDIP memberikan modal politik yang kuat,”ungkapnya.
Weaknesses.
Elektabilitas Musyafirin yang rendah (1.5%) mungkin menjadi hambatan dalam menarik dukungan yang lebih luas, dan kurangnya sinergi antara dua individu dari latar belakang politik yang berbeda bisa menjadi tantangan.
Opportunities
Tentu dengan Penggunaan dukungan PDIP untuk meningkatkan kampanye dan meraih simpati pemilih di basis-basis kuat PDIP cukup besar, ditambah lagi Koalisi dengan partai lain seperti PPP, Hanura, dan PKB untuk memperluas basis dukungan
Threats
Elektabilitas calon wakil yang rendah bisa mengurangi kekuatan pasangan ini secara keseluruhan. Kompetisi dari pasangan calon lain yang memiliki basis massa yang kuat dan strategi kampanye yang efektif.
Lalu Gita Ariadi dan Sukiman Azmy
Strengths
Lalu Gita Ariadi menunjukkan tren peningkatan elektabilitas yang signifikan sebagai Penjabat Gubernur NTB dengan pengalaman administrasi dan pengenalan publik yang baik
Weaknesses
Elektabilitas Sukiman Azmy tidak begitu menonjol dalam survei sehingga bisa kemungkinan kecil meraup suara pemilih. Keterbatasan dalam pengenalan calon wakil yang mungkin kurang populer di kalangan pemilih.
Opportunities
Peluang untuk peningkatan elektabilitas bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan dukungan dengan kampanye yang lebih agresif serta memperluas koalisi dengan partai-partai lain untuk memperkuat basis dukungan.
Threats
Persaingan kuat dari calon-calon lain yang lebih populer, apalagi ditambah lagi dengan keterbatasan dalam sumber daya kampanye dan dukungan partai politik yang solid.
Dr. Lalu Muhamad Iqbal dan Muhammad Syafrudin
Strengths
Lalu Muhamad Iqbal memiliki pengalaman diplomatik yang bisa menarik pemilih dari kalangan profesional dan intelektual, ditambah lagi Muhammad Syafrudin memiliki pengalaman politik lokal yang bisa menambah kekuatan pasangan ini di tingkat grassroot.
Weaknesses
Saat ini pasangan ini memiliki Elektabilitas yang relatif rendah dibandingkan calon lain (Iqbal 1.1%, Syafrudin 2.5%), sehingga tantangan dalam meningkatkan popularitas dalam waktu yang singkat tentu cukup berat.
Opportunities
Pasangan ini bisa menarik dukungan dari kalangan pemilih yang menginginkan perubahan dan inovasi dalam pemerintahan dan memiliki potensi koalisi dengan partai yang belum memiliki calon kuat untuk memperkuat basis politik.
Threats
Elektabilitas yang rendah membutuhkan upaya kampanye yang lebih agresif dan sumber daya yang besar. Persaingan dari calon-calon lain yang lebih populer dan memiliki dukungan partai yang lebih kuat.
Melihat dari data survei dan analisa SWOT, Dr. Zulkieflimansyah dan Suhaili FT memiliki peluang terbesar untuk menang dalam Pilkada NTB 2024. Elektabilitas Zulkieflimansyah yang tertinggi dan dukungan yang solid membuat pasangan ini berada di posisi terdepan.
Namun, faktor-faktor dinamis seperti kampanye, debat publik, dan peristiwa politik mendatang masih bisa mempengaruhi hasil akhir.
Untuk pasangan lainnya, peningkatan elektabilitas dan strategi kampanye yang efektif akan menjadi kunci untuk mengejar ketertinggalan dari pasangan unggulan. Pendekatan koalisi dengan partai lain dan pemanfaatan isu-isu lokal yang relevan juga akan menjadi faktor penting dalam menentukan hasil akhir Pilkada NTB 2024.**