close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

26.6 C
Jakarta
Rabu, Oktober 16, 2024

Dalam Bingkai Kartini Menginspirasi Indonesia Maju, Oleh Lale Yaqutunnafis Ketua Pimpus PGNW 

PorosLombok.com – 21 April merupakan hari penting dan bersejarah bagi bangsa Indonesia khususnya perempuan yg dikenal dengan hari kartini yg dirayakan setiap tahunnya. Semua perempuan indonesia merayakan dengan berbagai macam cara namun tentu, perayaan tersebut tidak sekedar perayaan namun di dalamnya terdapat nilai filosofis.

Seperti yang disampikan Pimpinan Pusat Persatuan Guru Nahdlatul Wathan (PGNW) H.Lale Yaquttanfis, yang dimana merasa bangga dan syukur terhadap kegigihan dan keberanian R.A. Kartini dalam memperjuangkan hak-hak perempuan indonesia terutama dalam bidang pendidikan, terutama Pendidikan perempuan yang berperan sangat penting dalam sejarah pembangunan Sumber Daya Manusia (Sdm) di Republik Indonesia.

“Salah satu surat R.A. kartini yg dikirim ke Stella saya hanya ada dua macam keningratan: yakni Keningratan pikiran dan keningratan budi. Tidak ada yg lebih gila dan bodoh menurut persepsi saya daripada melihat orang yang membanggakan asal keturunannya”(Surat Kartini kepada Stella, 18 Agustus 1899),” ucapnya, Kamis (25/04).

Baca Juga :  Alumni MALDAMAS 2009 Gelar Temu Kangen, Rasa Sedih dan Bahagia Pecah

Surat tersebut kata dia, sudah cukup jelas menjadi pisau bedah untuk mengentaskan kebodohan di Indonesia. Sehingga perempuan harus berpendidikan, karena Perempuan yang berpendidikan tinggi mampu membagi kehidupan pribadi mereka dengan kehidupan profesional.

Mereka dapat membawa Indonesia untuk mencapai kesetaraan gender dan memimpin masa depan yang lebih cerah. kebaya kartini mempresentasikan emansipasi, berkepribadian, ulet, lues, tampil dan kreatif. Wanita pengguna kebaya identik dengan wanita yg memiliki latar belakang bangsawan masa itu.kecerdasan kartini tidak hanya untuk dirinya.

“Beliau memikirkan wanita Indonesia yang saat itu tidak mendapatkan hak sejajar dengan pria dalam pendidikan dan pengembangan diri, seperti hak untuk maju dan berkontribusi dalam lingkungan sosial,” paparnya.

Semangat kartini sambungnya, di lanjutkan oleh wanita abad ini yang tentunya tidak terbatas untuk pengembangan kreatifitas yang di sesuaikan dengan kemajuan zaman, namun tetap berpegang teguh pada makna Emansipasi, yakni Tentang Wanita yang Dapat Berkembang dan Maju dari Waktu ke Waktu dengan Tidak Menghilangkan atau Meninggalkan Jati Dirinya.

Baca Juga :  Rannya: Legasi HBK

Begitu Pula pendiri Nahdlatul Wathan telah melihat jauh ke masa depan khususnya terkait dengan pendidikan perempuan Indonesia, sehingga Pendirinya Almagfurlahu Maulana Syeh mengimplementasi dari pikirannya dengan mendirikan madrasah khusus perempuan pada tahun 1943 yg dikenal dengan Madrasah Nahdlatul Banat Diniyah Islamiyah (NBDI).

“Bliau juga membentuk badan otonom yg mengkader para perempuan agar mau belajar dan menjadi pengajar atau pendidik yakni Persatuan Guru NW (PGNW) dan Muslimat NW,” tuturnya.

Berdirinya Dua Madrasah Implementasi Kesetaraan Gender

Pendiri persatuan guru NW, ungkap Ummi Lale Yaqunttnafis mendirikan dua madrasah yaitu untuk laki laki pada tahun 1937 dan untuk wanita 1943, hal tersebut sebagai cara maulana syeh mensejajarkan hak kaum perempuan untuk mendapat pendidikan, bahkan sebelum Indonesia merdeka beliau juga mendirikan perguruan tinggi bernama Ma’had darul Quran Walhadist NW dengan khas seragam nyantrinya yang laki-laki menggunakan sarung atasan putih dan kopiah putih, sedangkan untuk wanita atasan putih jilbab putih dan bawahan kain batik.

Baca Juga :  Keren ! Dua Siswa SMKN 1 Pringgabaya Lulus Perguruan Tinggi Negeri Lewat Jalur SNBP

Ketika bicara kain batik tentunya identik dengan kebaya wanita pada pergerakan Raden Ajeng Kartini yang mempunyai nilai filosofi dengan perjuangan pendidikan kartini untuk kaum wanita, seiring dengan kemajuan zaman, para wanita berani tampil mengambil peran dalam segala aspek pembangunan bangsa  Indonesia termasuk menjadi pemimpin baik di tingkat dusun desa sampai menjadi presiden.

Pada momen perayaan hari kartini 21 april 2024 , Lale yaqutunnafis menyampaikan pesan kepada segenap persatuan guru nw se-nusantara, bahwa Manusia itu adalah karya nyata sang pencipta maka ukirlah pada dunia menjadi bermakna, merdeka itu di mulai dari diri sendiri, berdiri tegak di bumi ibu pertiwi, landasan kuat iman taqwa pada ilahi.

“Semangat kartini, Semangat menginspirasi, Pendidikan kunci untuk indonesia merdeka, Habis gelap terbitlah terang, Menuju indonesia maju,” pungkasnya.

(Arul/PorosLombok)

TERPOPULER

Berita terbaru