Lombok Timur, PorosLombok.com -Salah satu pendiri Organisasi Kris sasak Hadijo bantah keterlibatan Organisasi yang didirikannya ikut terlibat dalam peristiwa yang diduga penusukan yang terjadi pada saat Pesta Adat bau nyale, pasalnya ini merupakan masalah pribadi antara pelaku dan korban.
“Ko tiba-tiba minta organisasi kris Sasak dibubarkan, apa hubungannya, inikan masalah pribadi dan tidak ada pihak organisasi terlibat dalam kejadian ini,” ucapnya saat dikonfimasi Poroslombok, sabtu ,(11/02).
Ia mengugkapkan kejadian ini berawal saat pelaku, insial JI yang merupakan anggota Ormas Kris Sasak menagih hutang kepada korban, yakni IS, itupun sambil bercanda, karena tidak terima ditagih di tempat umum korban memukul pelaku menggunakan benda tumpul dan mengenai pelipis mata, sehingga pelaku panik dan terjadilah perkelahian.
“Kami yang berada ditempat melerai kejadian ini, tidak ada satupun yang ikut campur, kecuali, kami memakai atribut dan mengeroyok korban, wajar jika ada keterlibatan Organisasi, tapi ini urusan mereka pribadi,” ujarnya.
Maka dari itu lanjut Hadijo, Pihaknya tidak terima jika ada permintaan Organisasi Kris Sasak ini dibubarkan, dengan alasan yang tidak jelas apalagi menuduh melakukan penusukan
“Kami dari organisasi Kris sasak juga sudah memasukkan Laporan ke Pihak yang berwajib, anggota kami juga korban penganiayaan, karena kejadian yang sebenarnya bukan tusuk menusuk, dan kami juga punya saksi,” ungkapnya.
Sehingga ia menduga dalam hal ini ada provokator yang ingin membuat keadaan semakin tidak kondusif, tentu melihat hal ini ia menilai ada kepentingan oknum, padahal organisasi Kris sasak selalu mengamankan lokasi tempat masyarkat mencari rizki baik dari kejahatan dan sebagainya.
“Bahkan sejak adanya ormas kris sasak, tidak pernah lagi kita dengar kejadian kejahatan di tempat ini, yang jelas kami tidak pernah buat onar atau arogan di Ketapang raya,malah kami sebagai pengaman,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya bahwa sebanyak 75 massa aksi dari dusun Lungkak datangi kantor desa ketapang raya ,kecamatan Keruak Lotim sekitar pukul 10.00 wita guna meminta organisasi Kris sasak untuk dibubarkan, pada Sabtu (11/02)
Aksi tersebut langsung dimediasi oleh Polsek Jerowaru, Camat keruak dan Pemerintah desa.
Kasi Humas Polres Lotim Iptu Nicolas Oesman membenarkan kejadian tersebut, ia menyampaikan bahwa menurut keterangan Pihak Polsek Jerowaru bahwa penusukan ini dilakukan oleh inisial JI yang kebetulan sebagai Pengurus Kris Sasak kepada Warga dusun Lungkak inisial IS.
“Pelaku saat ini sudah di tahan di polsek jerowaru .korban sudah di rawat di puskesmas jerowaru dan sudah bisa pulang kondisi baik,” terang Nicolas.
Adapun tuntutan massa aksi yakni Menolak keberadaan organisasi Kris sasak di dusun lungkak selatan, meminta penertiban penghuni komplek perumahan nelayan di ketapang raya dan Aktivitas lapak / kafe di pantai ketapang raya yg sebagian tidak sesuai peruntukannya .agar di tata kembali oleh pemerintah desa.
“Kegiatan mediasi selesai dengan kesepakatan dan apa yang jadi tuntutan massa akan ditindak lanjuti oleh Ketua Forkopimcam dalam hal ini camat keruak,” jelasnya
(Arul/ PorosLombok)