LOTIM – PorosLombok.com | Beberapa hari lagi, ummat islam di seluruh dunia akan melaksanakan salah satu rukun islam yang keempat, yaitu puasa di bulan Ramadhan.
Berpuasa di bulan Ramadhan adalah ibadah yang wajib dilaksanakan selama satu bulan penuh. Ibadah puasa adalah menahan makan, minum hawa nafsu dari fajar hingga terbenam matahari.
Lalu tahukan anda beberapa manfaat puasa dari aspek kesehatan? dan tahukah anda beberapa kebiasaan di bulan puasa yang perlu dihindari?, berikut poroslombok.com memberikan ulasannya.
Manfaat Berpuasa
Menurut Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lombok Timur, Dr. Fathurrahman, bahwa terdapat beberapa manfaat bagi yang melaksanakan ibadah puasa, diantaranya yakni;
1. Membakar lemak
Setiap orang memiliki cadangan lemak yang berfungsi sebagai energi setelah melalui proses pembakaran dalam tubuh.
“Nah dengan berpuasa maka terjadi pembakaran lemak. Pembakaran lemak itulah yang berfungsi sebagai pengganti energi kita,” ujar Fathurrahman ketika ditemui di ruang kerjanya, Selasa (14/3/23).
2. Mengurangi tekanan darah
Saat berpuasa terjadi sirkulasi sehingga membuat tekanan darah menjadi stabil. Biasanya, di luar puasa tekanan darah akan lebih kuat, tetapi saat berpuasa relatif lebih stabil.
3. Menstabilkan trigliserida
Puasa juga dapat membantu menurunkan kadar trigliserida dan kolesterol jahat karena terjadi penurunan asupan makanan yang masuk kedalam tubuh.
Trigliserida tinggi adalah kondisi ketika kadar trigliserida di dalam tubuh melebihi batas normal. Jika tidak ditangani dengan tepat, kadar trigliserida yang berlebihan bisa meningkatkan risiko terjadinya penyakit jantung dan peradangan pada pankreas.
“Nah itu kadang-kadang ada yang pas kita periksa kadar TG (Trigliserida) nya tinggi. Nah dengan berpuasa ini sangat bermanfaat bagi menurunkan kadar trigliserida,” terangnya.
4. Mengatur hormon
Puasa juga sangat bagus dalam mengatur hormon pertumbuhan manusia. Orang yang berpuasa, hormonnya relatif akan lebih stabil. Makin lama berpuasa maka akan semakin stabil hormonnya.
5. Mengurangi resistensi diabetes
Manfaat selanjutnya adalah, puasa secara teratur dapat mengurangi risiko resistensi insulin yang menjadi pemicu penyakit diabetes.
“Makanya orang yang mau memeriksakan gula darah, biasanya dianjurkan untuk puasa dulu. Itu maksudnya supaya hasil pemeriksaan gula darah itu betul-betul murni/bagus,” jelas Fathurrahman.
Secara umum, kata dia, puasa bisa mendatangkan beberapa manfaat bagi yang menjalaninya, seperti menurunkan berat badan, menurunkan risiko terkena penyakit jantung, hipertensi, diabetes dan kanker.
Selanjutnya, terdapat beberapa kebiasaan tidak sehat yang perlu dihindari saat menjalankan puasa Ramadhan, diantaranya yaitu;
1. Mengkonsumsi makanan pedas
Moment berbuka puasa adalah salah satu bagian tak terpisahkan dari rangkain ibadah puasa. Berbagai hidangan menarik seakan menggugah selera untuk menyantapnya hingga tak tersisa.
Tapi tunggu dulu, saat berbuka sebaiknya anda menghindari makanan pedas dan memilih makanan yang manis-manis, seperti kurma, alpukat, pisang dan lain-lain. Selain itu, anda juga dianjurkan untuk memakan telur untuk memenuhi kebutuhan protein untuk meningkatkan energy.
“Di awal-awal berbuka itu kalo bisa hindari dulu makanan pedas. Kasian usus kita sebenarnya, nanti pencernaan kita kaget dan bisa menyebabkan diare biasanya,” jelasnya.
2. Makan berlebihan saat berbuka
Tidak sedikit orang yang memiliki kebiasaan langsung makan berat dengan porsi besar. Kebiasaan ini sebaiknya dihindari karena bisa meningkatkan kerja lambung secara tiba-tiba, sehingga timbul keluhan berupa perut kembung dan lemas setelah makan.
Selain itu, kebiasaan makan berlebihan juga dapat menyebabkan peningkatan berat badan. Anda lebih disarankan untuk mengonsumsi makanan dalam porsi sedikit, tetapi sering.
3. Mengkonsumsi minuman soda
Selanjutnya yang tidak boleh dikonsumsi saat berbuka puasa adalah minuman soda. Pasalnya, gelembung karbondioksida dalam minuman berkarbonasi akan meningkatkan gas pada saluran pencernaan. Apalagi jika dikonsumsi saat perut kosong, lambung otomatis akan meningkatkan kadar asam di dalamnya.
Anda lebih dianjurkan untuk mengonsumsi air putih sebanyak 8 gelas setiap harinya, yaitu 2 gelas saat sahur, 2 gelas saat berbuka, dan 4 gelas saat makan malam.
4. Tidak sahur
Makan sahur biasanya dilakukan sekitar pukul 3–4 pagi, sehingga membuat Anda harus bangun lebih awal dari biasanya. Rasa kantuk dan malas untuk bangun pagi sering membuat makan sahur terlewatkan.
Jika melewatkan sahur, waktu berpuasa akan menjadi lebih panjang. Hal ini bisa membuat cadangan nutrisi dan energi tidak cukup hingga waktu berbuka. Akibatnya, timbul dehidrasi, lemas, kurang gula darah, dan sakit kepala.
5. Kebiasaan begadang
Selain asupan gizi yang cukup, tubuh juga memerlukan istirahat yang cukup. Karenanya, anda perlu merubah kebiasaan jam tidur malam anda ketika menjalankan puasa.
Dikarenakan anda harus bangun makan sahur sekitar pukul 3-4 pagi, maka anda disarankan untuk tidur lebih awal tidak terlalu larut malam, agar saat bangun sahur tubuh terasa lebih bugar.
“Kalo bisa tidurnya jangan terlalu malam. Kalo bisa ya jam 11 atau setengah 12 gitu. Supaya tubuh mendapatkan waktu istirahat yang cukup, sehingga saat bangun sahur dan menjalankan puasa terasa lebih fit,” demikian Fathurrahman.
(PL-anas)