Lotim, Poroslombok.com –
Kasus gigi berlubang di Kecamatan Terara mengalami peningkatan sejak dua bulan terakhir, dari januari-Pebruari 2023, hal tersebut berdasarkan jumlah kunjungan pasien yang memeriksakan giginya ke Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Terara, Kecamatan Terara Lombok Timur.
Koordinator Poli Gigi PKM Terara Drg, Dwi mengatakan banyak kasus gigi berlubang, karena banyaknya masyarakat yang masih belum sadar tentang pentingnya menjaga Kesehatan gigi. Pada bulan pebruari saja kasus gigi hampir 220 orang, dan gigi berlubang 75, beda dengan tahun sebelumnya hanya 10 sampai 20 orang.
“Kalau gigi berlubang untuk anak-anak mungkin hal yang biasa, namun untuk orang dewasa tetap harus kita pantau untuk mencegah kerusakan gigi lebih parah lagi,” ujarnya.
Untuk mengatasi permasalahan gigi berlubang, Jelas Drg.Dwi, sementara Puskesmas melakukan beberapa langkah seperti menambalan, serta memberikan penyuluhan kepada masyarakat yang ada di desa-desa yang berada di Wilayah kerja Puskesmas Terara.
“Kita sudah berikan masyarakat himbauan untuk memeriksakan giginya 6 bulan sekali, agar kesehatan gigi tetap terjaga,”jelasnya.
Lain halnya dengan kasus Demam Berdarah Deangue (DBD), walaupun sudah masuk musim penghujan namun sampai saat ini belum ditemukan kasus di Kecamatan Terara.
Menurut keterangan dari Koordinator P2P Pkm Terara Abdurrahim, A.MKL mengatakan kasus DBD 2023 di Kecamatan Terara baru ditemukan satu kasus, tentu bukanlah hal yang memprihatinkan tidak seperti tahun sebelumnya.
“Jadi tidak ada yang terlalu menghawatirkan dan Pasiennya sudah sembuh,” akunya.
Walaupun kasus DBD tahun ini masih nihil, kata dia, pihaknya tetap melakukan upaya-upaya preventif untuk mencegah terjadinya DBD, baik dengan memberikan penyuluhan kepada masyarakat dan melakukan voging di desa-desa yang rawan DBD.
“Semoga tahun ini Kecamatan terara bebas dari DBD, dan tidak ada lagi ditemukan kasus-kasus baru,” pungkasnya
(Arul/ PorosLombok)