Lotim, PorosLombok.com –
Hujan yang tak henti-hentinya mengguyur sebagian besar Wilayah Lombok Timur, sehingga memicu rawan terjadinya berbagai macam penyakit, salahsatunya Demam Berdarah Dengue (DBD), yang di sebabkan oleh Nyamuk Aedes Aegypti.
Kepala Seksi Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) pada Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, Munawir menyampaikan, ada beberapa daerah di Kabupaten Lombok Timur, berdasarkan laporan Per -Januari 2023 rawan DBD, yakni Sakra, Rensing Kecamatan Sakra Barat, keruak, dan Sukaraja Kecamatan Jerowaru.
“Dilihat berdasarkan jumlah kasus DBD di 4 wilayah ini rawan, seperti di Rensing ada 15, Sakra 10, keruak 12 dan Jerowaru 8 kasus,” ungkapnya saat dikonfirmasi PorosLombok, Kamis (02/03).
Adapun faktor penyebab terjadinya DBD Ini, menurutnya, karena sudah masuk musim penghujan, banyaknya barang-barang bekas berserakan yang lupa dibersihkan oleh masyarakat, kemudian bak mandi jarang di kuras, serta tidak pernah melakukan abetesasi.
“Sehingga air-air hujan akan tertampung di tempat-tempat tersebut, dan yang paling banyak kita temukan itu di tempurung kelapa yang berada di halaman-halaman rumah warga,” ujarnya.
Di Bagian selatan sendiri, banyak masyarakat yang masih menampung air hujan di bak, namun lupa menguras, sehingga rawan sebagai tempat jentik nyamuk berkembang biak.
“Karena di selatan itu kan masih kekurangan air, sehingga banyak yang masih mengandalkan air hujan,” jelasnya.
Maka dari itu, untuk menekan Kasus DBD Dinas kesehatan berkoordinasi dengan seluruh faskes yang ada di Kabupaten Lombok Timur, untuk gencarkan gerakan Pemberantasan Sarang Nyamuk (PSN), Abetesasi, dan juga aktif melakukan sosialisasi kepada masyarakat.
“Temen-temen di faskes saat ini tetap rutin melakukan survei jentik, dan tetap melaporkan hasilnya ke kabupaten,” akunya.
Terkait persedian Abate,di Dinas Kesehatan sendiri, stoknya masih aman, sehingga Faskes tidak perlu khawatir jika membutuhkan, dan juga sudah didistribusikan ke seluruh Puskesmas di Kabupaten Lombok Timur.
“Jadi silahkan masyarakat yang membutuhkan bisa langsung ke Puskesmas,” imbaunya.
ia berharap kepada seluruh masyarakat untuk tetap memperhatikan lingkungannya, terutama, di musim hujan, dan jika melihat sampah-sampah plastik di halaman rumah yang berpotensi menampung air agar segera dibersihkan. serta tetap melakukan 3 M Plus.
“Yang sering masyarakat kadang lupa dibersihkan, yakni sampah yang berada di belakang rumah, ini kadang-kadang penyebab timbulnya DBD,” pungkasnya.
(Arul/PorosLombok)