close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

27.8 C
Jakarta
Selasa, Oktober 14, 2025

Kapus Rina Ekawati Blak-blakan soal DBD di Sikur: “Lingkungan Kurang Bersih!”

PorosLombok.com– Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kecamatan Sikur, Lombok Timur, NTB, mengalami peningkatan signifikan sepanjang 2025. Puncaknya terjadi pada Mei, dengan sepuluh kasus tercatat.

Puskesmas Sikur mencatat kasus tersebar di tiga desa, yakni Montong Baan, Semaye, dan Montong Baan Selatan. Montong Baan menjadi wilayah dengan jumlah penderita terbanyak.

Kepala Puskesmas Sikur, Rina Ekawati,S.ST M.M menegaskan bahwa persoalan utama ada pada kebersihan lingkungan. Ia mengaku masih menemukan banyak jentik nyamuk di rumah-rumah warga, terutama di kamar mandi dan tempat penampungan air.

“Di kamar mandi warga masih banyak ditemukan jentik nyamuk, terutama di Desa Montong Baan dan Semaye,” kata Rina, Rabu (4/6).

Melihat kondisi tersebut, tim Puskesmas langsung bergerak cepat. Fogging dan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dilakukan secara menyeluruh di lokasi yang terdeteksi sebagai titik rawan penyebaran.

“Kami sudah turunkan tim surveilans ke lapangan untuk fokuskan fogging dan PSN,” ujarnya.

Edukasi kepada masyarakat juga digencarkan. Melalui posyandu dan kader kesehatan desa, Puskesmas terus menyampaikan pentingnya menjaga kebersihan dan melakukan PSN mandiri.

“Masalahnya, kesadaran warga masih rendah. Banyak yang belum paham pentingnya 3M Plus,” tegas Rina.

Gerakan 3M Plus yang dimaksud adalah menguras, menutup, mendaur ulang barang bekas, dan menaburkan larvasida di tempat-tempat penampungan air. Langkah ini dinilai efektif jika dilakukan secara rutin.

“Bukan cuma imbauan. Ini langkah konkret yang bisa menyelamatkan keluarga dari DBD,” sambungnya.

Rina juga mengingatkan agar masyarakat tidak menyepelekan gejala awal DBD. Menurutnya, demam tinggi, nyeri otot, dan muncul bintik merah di kulit harus segera ditindaklanjuti dengan pemeriksaan medis.

“Kalau ada gejala itu, segera ke Puskesmas. Jangan tunggu parah,” imbaunya.

Puskesmas berharap masyarakat bisa lebih aktif mencegah penyebaran DBD. Upaya medis tidak akan maksimal tanpa dukungan dan partisipasi dari warga.

“Kami sudah bergerak. Sekarang tinggal kemauan masyarakat menjaga lingkungan,” tandas Rina.

(arul/porosLombok).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU

IKLAN
TERPOPULER