(PorosLombok.com) – Rekonstruksi kasus pembunuhan Brigadir Esco digelar di Dusun Nyiur Lembang, Kecamatan Lembar, Senin (29/9). Proses dilakukan di bawah pengamanan ketat, menyusul penemuan jasad korban tergantung di belakang rumahnya pada Minggu (28/8).
Pukul 09.15 WITA, adegan pertama dimulai. Kediaman almarhum dipadati ratusan warga. Mereka ingin menyaksikan secara langsung setiap gerakan tersangka dan korban. Suasana langsung tegang begitu kerumunan semakin mendekat.
“Rasa penasaran akhirnya terjawab. Momen ini sudah ditunggu warga sejak lama,” kata Emi (33), salah satu penduduk setempat. Matanya tak lepas dari tersangka Briptu Rizkia yang sedang diperagakan.
Adegan penganiayaan membuat warga geram. Banyak yang tak menahan emosi, melontarkan teriakan dan komentar pedas. Beberapa orang menunjuk tersangka sambil berteriak marah.
“Dasar wanita berhati keji, telah mencoreng nama instansi! Kamu dibayar berapa untuk ini?” teriak seorang warga dari tepi kerumunan. Suaranya langsung direspons gemuruh setuju oleh orang lain.
Kerumunan tidak hanya warga lokal. Penduduk desa tetangga ikut hadir untuk menyaksikan rekontruksi. Kehadiran mereka menambah padat dan riuhnya lokasi.
Petugas kepolisian terus mengatur arus warga. Mereka memastikan adegan yang diperagakan tersangka berjalan sesuai skenario penyidikan tanpa gangguan. Keamanan tetap terjaga meski kerumunan ramai.
Beberapa adegan memperlihatkan interaksi terakhir antara korban dan pelaku sebelum tragedi. Gerakan tangan, ekspresi wajah, dan dialog diperagakan rinci untuk memudahkan penyidik memahami kronologi.
Meski ketegangan tinggi, sebagian warga tampak hening menyimak jalannya rekontruksi. Banyak yang mencatat detail adegan, seolah ingin memastikan keadilan bagi Brigadir Esco.
Rekonstruksi ini menjadi titik penting penyelidikan kasus yang menghebohkan Lombok Barat.
(Redaksi/PorosLombok)