(Lombok Timur, PorosLombok.com) – Dalam upaya melestarikan dan mengenalkan kembali tradisi leluhur, Desa Aikdewa di Kecamatan Pringgasela, Kabupaten Lombok Timur, akan menggelar acara budaya Gawe Desa Aikdewa untuk keempat kalinya. Acara ini akan menampilkan prosesi Poposan, sebuah tradisi yang dulunya menjadi bagian penting dalam upacara khitanan massal.
Poposan merupakan gazebo tanpa atap setinggi lima meter yang dahulu digunakan sebagai tempat pelaksanaan prosesi khitanan. Tradisi ini telah lama menghilang, namun melalui Gawe Desa Aikdewa, masyarakat berupaya menghidupkannya kembali untuk generasi sekarang dan mendatang.
Ustad Marzuki, Ketua Panitia Gawe Desa Aikdewa, menjelaskan bahwa setiap edisi mengangkat tema budaya yang berbeda. “Di Lombok Timur, hampir setiap desa memiliki acara unik mereka sendiri, dari adat, olahraga, hingga kesenian. Di Aikdewa, kami fokus pada adat dan budaya yang telah hilang dari masyarakat,” ujarnya pada Jumat (06/09/2024).
Sejak pertama kali diadakan pada tahun 2017, Gawe Desa Aikdewa telah digelar empat kali, meski sempat vakum akibat bencana alam dan pandemi. Tahun ini, acara tersebut kembali mengangkat prosesi Ngalun Aiq Kokok dan Poposan. Ngalun Aiq Kokok adalah ritual syukur atas limpahan mata air desa dan telah menjadi ikon dalam acara ini.
Prosesi Poposan, yang kali ini bertepatan dengan Maulid Nabi Muhammad SAW, mengandung nilai sosial dengan diadakannya sunatan massal bagi 20 anak. “Kami bekerja sama dengan rumah sunat Al Faraby dan Sunat Sulthon untuk memberikan sunat modern,” jelas Ustad Marzuki.
Selain itu, rangkaian acara akan dimeriahkan dengan kegiatan jalan sehat, hujan warna, perisean, serta ditutup dengan Tabliq Akbar dan penggalangan donasi untuk Palestina. “Tabliq Akbar ini akan diisi oleh Kiyai Syahrul Ramadhan, dan sekaligus menjadi kesempatan untuk mendukung saudara kita di Palestina,” tambahnya.
Julius Yusuf, Ketua Lembaga Adat dan Gawe Desa Aikdewa, menyoroti antusiasme masyarakat dan pemuda dalam menyukseskan acara ini meski tanpa dukungan anggaran dari pemerintah desa. “Kami berjuang demi pelaksanaan yang konsisten dan berkelanjutan, demi kemajuan desa tercinta,” tegasnya.
Dengan semangat dan kerja keras panitia, Gawe Desa Aikdewa tahun ini diharapkan dapat menjadi momentum kebangkitan budaya sekaligus memperkuat solidaritas sosial di tengah masyarakat.
(Arul/PorosLombok)