close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

30.9 C
Jakarta
Rabu, Mei 21, 2025

Miris! Ribuan Anak Yatim di Lotim Terancam Tak Dapat Bantuan karena Gagal Data

Lombok Timur, PorosLombok.com – Ribuan anak yatim piatu di Kabupaten Lombok Timur (Lotim) terancam gagal menerima bantuan sosial dari negara. Bukan karena dananya tidak tersedia, melainkan karena banyak dari mereka tidak tercatat secara resmi dalam sistem pendataan pemerintah.

Kondisi ini terungkap dalam kegiatan Aktivasi Buku Rekening Anak Yatim Piatu Mandiri yang digelar di Pendopo Bupati Lotim, Senin (19/5).

Acara ini dirangkaikan dengan penyerahan bantuan simbolis kepada 6.800 anak yatim piatu dari Kementerian Sosial Republik Indonesia.

Sebagian besar dari anak-anak itu merupakan penerima manfaat dari lembaga. Namun, sekitar 1.972 anak lainnya belum dapat mencairkan bantuan karena belum memiliki rekening aktif atau belum lengkap secara administratif.

Perwakilan Kementerian Sosial RI, Ari Mukti, menjelaskan bahwa kendala utama terletak pada pendataan yang belum menyeluruh. Ia menegaskan bahwa angka anak yatim piatu di Lotim sangat besar dibanding daerah lain di Indonesia.

“Lombok Timur adalah daerah dengan jumlah anak yatim piatu terbanyak dari seluruh kabupaten/kota,” ujarnya.

Ari menyebut bahwa anak-anak yang terdata melalui Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS) cenderung lebih mudah dalam aktivasi bantuan. Sementara itu, anak-anak yatim dari kalangan individu yang tidak dinaungi lembaga, justru banyak yang tercecer karena tidak tersentuh oleh sistem yang ada.

“Dari total 6.800 anak, sebanyak 3.000 berasal dari lembaga. Sisanya individu, dan mayoritas dari individu inilah yang belum melakukan aktivasi,” ungkapnya.

Ia juga menyampaikan bahwa sejauh ini bantuan yang sudah berhasil dicairkan berjumlah 4.166 anak. Sisanya masih dalam proses, dan perlu percepatan untuk memastikan semua anak mendapatkan haknya.

“Yang belum aktivasi perlu diprioritaskan. Karena bantuan ini sangat penting, walaupun nominalnya hanya Rp 200 ribu per bulan,” tuturnya.

Menanggapi kondisi tersebut, Bupati Lotim H. Haerul Warisin atau yang akrab disapa H. Iron menegaskan bahwa pemerintah daerah tidak akan membiarkan ribuan anak yatim terabaikan hanya karena kesalahan sistem.

“Persoalan anak yatim piatu ini tidak bisa kita bebankan seluruhnya ke pemerintah pusat. Daerah juga harus turun tangan secara serius,” ujarnya.

Ia menyampaikan bahwa Pemkab Lotim akan menggandeng berbagai pihak, termasuk BAZNAS, CSR BUMD, dan organisasi pengelola zakat (OPZ) di tingkat kecamatan, untuk menutupi kekurangan pendataan dan membantu percepatan aktivasi bantuan.

“Saya sudah minta Dinas Sosial berkoordinasi dengan semua OPZ. Harus ada verifikasi ulang agar tidak ada anak yatim yang luput,” tegasnya.

Dalam sambutannya, H. Iron juga menyampaikan pesan menyentuh kepada anak-anak yatim yang hadir. Ia meminta mereka tidak berkecil hati karena kehilangan orang tua.

“Jangan merasa lebih rendah karena tidak punya ayah atau ibu. Banyak anak yatim yang sukses besar, justru karena mereka kuat menghadapi hidup sejak dini,” pesannya.

Ia juga mengajak masyarakat untuk bersama-sama menjadi orang tua bagi anak-anak yatim piatu. Menurutnya, menyayangi dan membantu anak-anak tersebut bukan hanya tugas negara, tetapi juga tanggung jawab sosial dan moral setiap insan.

“Siapa lagi yang akan memelihara mereka kalau bukan kita? Harta yang disedekahkan tidak akan berkurang. Justru akan bertambah keberkahannya,” tandasnya.

(arul/PorosLombok)

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU

IKLAN
TERPOPULER