(PorosLombok.com) – Gelaran MotoGP Mandalika 2025 semakin meriah dengan hadirnya Museum Civilization Mandalika. Museum ini resmi dibuka pada 2 Oktober 2025 di kawasan Sirkuit Mandalika, menambah warna baru bagi wisatawan yang datang menyaksikan ajang balap internasional tersebut.
Peresmian dilakukan langsung oleh Dorna Sports bersama Gubernur NTB. Momen itu turut dihadiri oleh Sinta Agatya dan Kepala Dinas Pariwisata NTB yang menegaskan keseriusan daerah dalam mengangkat sisi budaya di tengah hiruk pikuk olahraga.
“Ini bukan sekadar seremoni, tapi cara kami menunjukkan bahwa NTB punya peradaban dan kekayaan budaya yang layak diapresiasi,” ujar Gubernur NTB dalam sambutannya.
Museum tersebut dirancang sebagai ruang apresiasi seni, sejarah, dan kerajinan. Kehadirannya di Mandalika diharapkan mampu memperkuat citra pariwisata NTB sekaligus memperkaya pengalaman penonton MotoGP.
Wira Adiputra dari Dekranasda NTB menegaskan bahwa penyelenggaraan pameran ini menjadi kesempatan penting untuk memperlihatkan identitas budaya NTB di hadapan publik dunia.
“MotoGP adalah panggung global. Melalui museum ini, kita memperlihatkan sisi lain Lombok dan NTB, bukan hanya keindahan alam, tapi juga karya seni dan wastra khas daerah,” kata Wira.
Pameran berlangsung pada 1–5 Oktober 2025, dibuka setiap hari mulai pukul 09.00 hingga 17.00 WITA. Rangkaian acara ini digelar oleh Dekranasda NTB dengan menampilkan berbagai karya lintas kategori.
Pengunjung diajak menikmati tiga bagian utama. Pertama, koleksi sejarah dari Museum NTB yang mengulas perjalanan panjang peradaban daerah. Kedua, karya seni rupa hasil goresan para pelukis yang menampilkan nuansa tradisional hingga kontemporer. Ketiga, kerajinan wastra yang menonjolkan motif khas NTB sebagai produk unggulan daerah.
“Setiap karya yang ditampilkan membawa cerita sendiri. Dari kain tradisional hingga lukisan modern, semua menunjukkan bahwa NTB kaya dengan ekspresi budaya,” ujar salah seorang kurator pameran.
Kehadiran Museum Civilization Mandalika dipandang bukan hanya sebagai side event, melainkan langkah strategis. Kehadirannya memberi nilai tambah bagi penonton balap, sekaligus menegaskan NTB sebagai destinasi budaya dunia.
“Event olahraga ini sekarang punya wajah baru. Orang datang untuk menonton balapan, tapi pulang dengan pengalaman budaya yang tidak terlupakan,” tambah Kepala Dinas Pariwisata NTB. Ahmad Nuraulia
Museum ini diharapkan terus menjadi ikon baru pariwisata Lombok. Dengan dukungan pemerintah daerah, Dorna Sports, dan Dekranasda, Mandalika tidak hanya dikenal karena lintasannya, tetapi juga karena peradabannya yang hidup dan lestari.
(*/porosLombok)