(PorosLombok.com)– Bupati Lombok Timur H. Haerul Warisin menegaskan rumah sakit di daerahnya harus memberi perhatian penuh terhadap masyarakat miskin ekstrem.
Penekanan itu disampaikan saat memimpin rapat koordinasi lengkap di BPVP Lenek, Senin (22/9).
Pria yang akrab disapa H.Iron itu menyoroti peran direktur RSUD yang diminta mengawal langsung pelayanan bagi pasien miskin ekstrem yang sudah terdata by name by address.
“Justru orang miskin yang harus anda kawal,” tegasnya di hadapan OPD, kepala bagian Setda, dan direksi BUMD.
H.iron mengingatkan, rumah sakit adalah ujung tombak layanan publik. Ia tidak ingin mendengar ada warga kurang mampu yang terhambat mendapatkan perawatan hanya karena urusan administrasi.
“Kalau yang miskin sakit, jangan sampai tertunda,” ujarnya menambahkan.
Selain sektor kesehatan, rapat itu juga membahas percepatan penurunan kemiskinan ekstrem dari tingkat desa. H. Iron menilai keterlibatan kepala desa sangat penting agar program lebih terarah.
Ia juga mendorong pengembangan industri porang sebagai upaya menambah penghasilan masyarakat pedesaan.
Persoalan distribusi LPG 3 kg pun ikut disorot. Bupati memerintahkan Satpol PP mendata penggunaan gas subsidi pada program makan bergizi gratis. Langkah ini dilakukan agar kebutuhan energi rumah tangga miskin tetap terjamin.
“Kita harus pastikan pasokan LPG tidak terganggu,” tegasnya.
Meski memberi banyak catatan, Bupati tetap mengapresiasi kinerja sejumlah OPD. Ia menyebut capaian hingga triwulan ketiga 2025 sudah lebih baik dibanding daerah lain.
Sementara itu Wakil Bupati H. Moh. Edwin Hadiwijaya mengingatkan pentingnya akurasi data dan perencanaan yang matang. Ia menegaskan hal itu menjadi penentu keberhasilan program.
Dalam forum tersebut juga disampaikan realisasi PAD hingga 19 September, yang tercatat 69,06 persen dari target APBD murni 2025.
(Redaksi/PorosLombok)
