LOTIM, Poroslombok.com – Pembangunan Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) untuk masyarakat di Kabupaten Lombok Timur yang ditangani oleh Dinas Perumahan dan Permukiman (Disperkim) Lotim hingga saat ini baru menuntaskan proses sosialisasi. Hal itu dikatakan Ir. Sahri, di ruang kerjanya, rabu (28/04).
“Tim Fasilitator kita baru menyelesaikan sosialisasi, yang kemudian dilanjutkan dengan pembimbingan kepada Kelompok Masyarakat (Pokmas) menyusun kebutuhan,” kata Sahri.
Ia melanjutkan, selesai tahapan penyusunan kebutuhan maka dilakukan pengadaan barang atau droping bahan yang kemudian dilanjutkan dengan tahap pembangunan. “Usai Idul Fitri, Insya Allah kita targetkan pengerjaan RTLH sudah terlaksana,” imbuhnya.
Tahun ini jumlah RTLH yang dibangun di desa hanya 125 rumah dari 10 desa yang tersebar di empat Kecamatan. yaitu Kecamatan Jerowaru, Keruak, Sakra dan Labuhan Haji . Jumlah ini kata dia lebih sedikit dari tahun sebelumnya berjumlah 325 RTLH.
“Walaupun sedikit, untuk ukuran di NTB kita tetap masih yang terbanyak diberikan untuk pembangunan RTLH daripada Kabupaten atau kota lainnya. Begitu juga data yang keluar dari aspirasi anggota dewan di pusat yang dikelola oleh Balai, Lotim mendapatkan 504 pembangunan RTLH. Dan kita masih yang terbanyak,” ujarnya.
Meskipun diberikan yang terbanyak, namun melihat kebutuhan saat ini kata dia, kita masih punya PR 30.017 RTLH dari sebelumnya 35 ribu lebih.
Untuk menghitung data realisasi jumlah keseluruhan pembangunan RTLH tahun 2021 pihaknya belum bisa memastikan, karena harus menunggu rekapan akhir tahun. “Realisasi untuk pembangunan RTLH di Perkim akan terbaca pada akhir tahun , baik itu bantuan dari Pusat yang dikelola Balai BSPS, Perkim Provinsi, Anggota Dewan, Dinas Sosial, Baznas dan Desa,”sebutnya.
Sementara itu, prioritas pembangunan RTLH berdasarkan database yang ada dan memiliki By Name By Address (BN BA), walaupun desa saat ini mengusulkan tapi jika tidak masuk dalam database tidak bisa dilakukan pembanguanan. “Meskipun itu usulan dari desa, tapi tidak ada di dalam data prioritas maka tidak bisa kita lakukan pembanguanan,” pungkasnya. (Ns)