Lombok Timur, PorosLombok.com – Maraknya masyarakat yang terjun menjadi konten kreator di Lombok Timur membuat pemerintah daerah bergerak cepat. Pasalnya, semakin tinggi aktivitas digital, semakin besar pula potensi penyalahgunaan media sosial.
Mengantisipasi hal tersebut, Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Lombok Timur tengah menyiapkan alat pemantauan khusus. Rencananya, alat tersebut mulai beroperasi pada Maret 2025.
Kepala Dinas Kominfo Lombok Timur, Dr. Faozan, menegaskan bahwa langkah ini bertujuan untuk mengontrol serta melindungi ruang digital dari konten negatif.
“Kita sudah melakukan koordinasi dengan pusat. Insyaallah bulan Maret alatnya akan ada,” ujar Faozan, Kamis (13/02).
Menurutnya, alat ini akan menjadi “radar” digital yang memantau berbagai konten di media sosial, khususnya yang mengandung unsur pornografi atau berpotensi meresahkan masyarakat.
Namun, Faozan memastikan pihaknya tidak serta-merta memblokir akun yang terindikasi bermasalah. Jika ada unsur kriminal, maka akan diserahkan kepada aparat penegak hukum.
“Kami sedang berproses dengan BSSN Jakarta untuk pengadaan alat ini. Insyaallah bulan Maret kita sudah bisa lebih baik dalam memproteksi akun-akun masyarakat dari serangan siber,” tambahnya.
Selain itu, Kominfo Lombok Timur juga mengajak konten kreator untuk lebih bijak dalam memproduksi dan menyebarkan informasi.
“Dulu ada Kelompencapir, sekarang ada Kelompok Informasi Masyarakat (KIM). Jika ada informasi negatif, teman-teman wartawan juga bisa melaporkan kepada kami, sehingga bisa segera ditindaklanjuti,” jelasnya.
Sebagai langkah pencegahan, Faozan mengimbau para konten kreator agar lebih berhati-hati dalam mengelola akun mereka.
“Sekarang serangan terhadap akun media sosial semakin meningkat. Jangan sembarangan mengklik tautan atau merespons pesan dari nomor asing. Bisa jadi itu modus kejahatan,” pungkasnya.
Dengan hadirnya alat pemantauan ini, Kominfo Lombok Timur berharap ruang digital semakin aman dan bebas dari penyalahgunaan media sosial.
Arul | PorosLombok
