Lombok Tengah, PorosLombok.com – Tingginya angka kasus Demam Berdarah Dengue (DBD/DHF) di Nusa Tenggara Barat (NTB), khususnya Lombok Tengah, memaksa RS Mandalika Provinsi NTB bergerak cepat.
Sebagai langkah antisipasi, rumah sakit ini menambah 27 tempat tidur di ruang perawatan untuk mengakomodasi pasien yang terus berdatangan.
Direktur RS Mandalika, dr. Oxy Tjahjo Wahjuni, Sp.EM., FISQua, menegaskan bahwa lonjakan pasien menjadi tantangan besar bagi pelayanan kesehatan.
“Kami terus berupaya agar pasien mendapatkan perawatan tepat waktu, meski sempat terjadi kepadatan di ruang perawatan,” ungkapnya, Jumat (10/01).
Penambahan kapasitas ini tidak hanya bertujuan menampung pasien baru, tetapi juga untuk mempercepat alur pelayanan, terutama di ruang Instalasi Gawat Darurat (IGD).
“Dengan memanfaatkan setiap ruang yang tersedia, kami memastikan semua pasien mendapatkan perhatian medis tanpa penundaan,” tambahnya.
Langkah lain yang dilakukan adalah mengoptimalkan tenaga kesehatan di RS Mandalika. Dokter dan perawat dikerahkan untuk bekerja bergantian selama 24 jam demi menjaga kualitas pelayanan. Rumah sakit juga melakukan koordinasi dengan instansi kesehatan lain untuk memastikan pasokan obat dan fasilitas tetap tersedia selama lonjakan kasus berlangsung.
Selain menangani pasien, RS Mandalika aktif mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan. Genangan air menjadi perhatian utama karena merupakan tempat berkembang biak nyamuk Aedes aegypti.
“Partisipasi masyarakat sangat penting. Bersama-sama, kita bisa menekan angka penyebaran DBD di Lombok Tengah,” ujar dr. Oxy.
Langkah proaktif RS Mandalika diharapkan dapat meredam dampak lonjakan kasus DBD di wilayah NTB, sekaligus memastikan pelayanan kesehatan tetap berjalan optimal di tengah situasi darurat.
Redaksi | PorosLombok