close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

28.2 C
Jakarta
Jumat, Februari 14, 2025

Dianggap Gagal dan Rendahkan PMI, Kadis Perdagangan Lotim Diminta Mundur Dari Jabatannya

LOTIM, Poroslombok.com – Ketua Sarikat Buruh Migran Indonesia (SBMI), Usman, menyoroti sekaligus membantah dengan tegas jika Pekerja Migran Indonesia (PMI) dianggap sebagai penyebab kelangkaan LPG 3 kilo gram. Hal itu diungkapkan kepada awak media pada selasa (30/03), menyusul pernyataan Kepala Dinas Perdagangan, Hj. Masnan beberapa waktu yang lalu dimana dirinya membuat pernyataan yang diasumsikan mendiskreditkan para PMI.

“Ucapan Kadis Perdagangan di salah satu media baru – baru ini sangat tidak pantas. Ia merendahkan seluruh PMI dan Keluarga namanya. Apakah pantas seorang pimpinan berkata seperti itu apalagi di media!, kalau tidak sanggup mengemban tugas silahkan turun dari jabatannya kalo tidak paham pungsi,” seru Usman, sembari melanjutkan ” Kok begitu ucapan Kepala dinas, yang semestinya dia harus berusaha menyeterilkan harga Gas, bukan malah main lempar alasan gitu,” kesal Usman.

Menurut Usman, kelangkaan LPG saat ini bukan dikarenakan karna kepulangan PMI, kepala Dinas harus betul betul bekerja dalam menyikapi harga barang, bukan malah main-main dalam persoalan ini. PMI adalah Pahlawan devisa yang merupakan penghasilannya lebih tinggi dibanding Migas.

“Saya minta Hj Masnan mundur saja dari jabatannya, belum cocok jadi kepala Dinas Perdagangan. Banyak hal yang masih harus diketahui terkait perdagangan, bukan sok sebut dan ngawur kayak gini. Ini masalah harga diri PMI dan keluarganya. Dan ini harus di ingat..!,” Geramnya.

Menurutnya, PMI di Lotim ini banyak menyumbangkan Remitansi, hingga kurang lebih Setengah Miliar untuk pertahunnya di Lombok Timur ini. Jadi hal ini bisa memutar Roda prekonomian hususnya di Daerah ini.

“Sudah jelas para PMI banyak menyumbangkan Remitansi kepada Daerah kita, dan dengan sumbangan tersebut bisa memutar roda perekonomian, bukan malah mengatakan PMI sebagai pemicu atau penyebab kelangkaan LPG,” beber Ketua SBMI itu.

Lebih tegas lagi di paparkan, Pekerja Migran yang hususnya di Lotim mempunyai harkat dan martabat yang sama seperti manusia yang lain. Butuh penghargaan yang walau keseharian mereka menjadi buruh di Negara-Negara orang.

“Saya atas nama Ketua SBMI meminta supaya Kepala Dinas tersebut segera mencabut apa yang sudah di ucapkan ya itu. Apa yang di katakan di Media itu juga sebuah kekeliruan yang akan menimbulkan polemik Besar di tengah tengah masyarakat. Dan Bupati dalam hal ini juga harus segera mengevaluasi kinerja Kadis tersebut,” pungkasnya.

Usman yang juga selaku ketua HIMPAUDI Lotim mengatakan, Pekerja Migran Indonesia di pulangkan dari seluruh Negara sejak di tetapkanya pandemi covid – 19 dari tahun 2020 hingga saat ini. Justru itu, seharusnya Hj Masnan berpikir lebih luas bagaimana dengan nasib para PMI.

” Intinya Hj Masnan harus memohon maaf atas kekeliruannya atau mundur dari jabatannya. saya tidak segan segan mengumpulkan para PMI di Lotim ini untuk menuntut apa yang dikatakan kadis itu. Sungguh tidak masuk akal”, terangnya. (Ns)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

TERBARU

IKLAN
TERPOPULER