LOMBOK TIMUR – Belum tersambungnya aliran listrik ke kawasan wisata Pantai Pink, Kecamatan Jerowaru, Lombok Timur, dikeluhkan pelaku usaha dan warga setempat. Mereka menyebut kondisi ini cukup menghambat aktivitas, terutama saat malam hari.
Seorang pedagang mengaku harus menggunakan peralatan seadanya untuk penerangan karena jaringan PLN belum masuk ke wilayah itu.
“Kalau malam kami pakai genset dan lampu minyak. Kadang juga pakai aki, karena banyak wisatawan yang camping,” ucapnya, Jumat (13/6).
Menurut warga, kawasan Pantai Pink makin ramai dikunjungi, namun ketiadaan listrik membuat mereka kesulitan melayani kebutuhan wisatawan secara maksimal. Selain untuk penerangan, listrik juga dibutuhkan untuk mendukung usaha kecil yang mulai tumbuh di sekitar pantai.
Pimpinan PLN Lombok Timur, Bangkit Candra menyampaikan bahwa hingga saat ini pihaknya belum menerima pengajuan untuk penyambungan listrik di lokasi tersebut.
“Belum ada permintaan yang masuk ke kami soal itu,” kata Bangkit saat dikonfirmasi PorosLombok, Jumat (13/6).
Ia menegaskan bahwa PLN tidak bisa serta-merta melakukan pemasangan tanpa dasar administrasi yang jelas. Mekanisme internal mengharuskan adanya permintaan resmi sebelum proses teknis dijalankan.
“Kalau sudah ada pengajuan yang lengkap, pasti langsung kami proses sesuai prosedur,” ujarnya.
Bangkit menyebut, PLN pada prinsipnya siap melayani kebutuhan masyarakat, termasuk di kawasan wisata. Namun selama tidak ada permintaan yang masuk, pihaknya belum bisa melakukan langkah apa pun di lapangan.
“Kami terbuka, tinggal ikuti prosedurnya saja,” tegasnya.
Dia menambahkan, jaringan listrik PLN saat ini sudah menjangkau hampir seluruh wilayah Lombok Timur. Hanya tersisa beberapa titik wisata yang memang belum teraliri.
“Secara umum, masyarakat Lotim sudah menikmati listrik. Yang belum itu tinggal beberapa kawasan wisata saja,” tutupnya.
(arul/PorosLombok)
