(Lombok Timur, PorosLombok.com)– Di tengah persiapan Pilkada 2024 yang semakin memanas, Kabupaten Lombok Timur diguncang aksi protes dari masyarakat Desa Korleko. Warga turun ke jalan untuk menyuarakan penolakan terhadap tambang Galian-C yang dinilai merugikan, terutama bagi petani setempat.Senin (30/09)
Unjuk rasa ini dipicu oleh aktivitas penambangan yang menyebabkan banjir akibat penyumbatan serta kerusakan lingkungan yang berdampak pada tanaman. Masyarakat merasa aktivitas tambang ini mengancam mata pencaharian mereka dan meminta perhatian serius dari pemerintah.
Pejabat (PJ) Bupati Lombok Timur, Drs. HM. Juaini Taofik, menyatakan bahwa pemerintah daerah siap mendengarkan dan menindaklanjuti keluhan masyarakat. Ia mengidentifikasi dua masalah utama yang dihadapi, yaitu banjir dan kerusakan lingkungan. “Masalah ini sudah berlangsung lama, namun izin tambang Galian-C ini berada di tangan provinsi, bukan kabupaten,” jelasnya.
Menurut Drs. Juaini Taofik, dilema ini menuntut pemerintah daerah untuk berhati-hati dalam mengambil langkah. Meski demikian, ia menegaskan bahwa langkah-langkah preventif akan terus dilakukan agar masyarakat, khususnya petani di Desa Korleko, tidak lagi mengalami kerugian.
“Aktivitas penambangan boleh dilanjutkan, tetapi harus sesuai dengan standar operasional prosedur (SOP) yang ketat, termasuk pemisahan limbah agar tidak mencemari lingkungan,” tegasnya. Dia menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kegiatan ekonomi dengan kelestarian lingkungan.
Bupati juga mengakui bahwa penerapan sistem seperti ini dapat mengurangi efisiensi hasil tambang. Namun, ia menilai langkah ini diperlukan agar masyarakat dan pengusaha tambang dapat hidup berdampingan secara harmonis. “Kami memahami jika masyarakat merasa perlu untuk melakukan unjuk rasa, karena mereka bergantung pada sektor pertanian,” tambahnya.
Protes ini menjadi perhatian serius di tengah persiapan Pilkada Lotim 2024, yang juga menyita perhatian publik. Situasi ini menambah tekanan bagi pemerintah daerah untuk segera menemukan solusi yang adil dan berkelanjutan.
Langkah konkret diharapkan segera diambil oleh pemerintah daerah untuk meredakan ketegangan dan memastikan kesejahteraan masyarakat serta kelestarian lingkungan tetap terjaga. Dialog dan komunikasi yang efektif dengan semua pihak terkait menjadi kunci dalam penyelesaian masalah ini.
Seiring berjalannya waktu menuju Pilkada, perhatian publik di Lombok Timur tidak hanya tertuju pada kontestasi politik tetapi juga pada upaya penyelesaian isu lokal seperti tambang Galian-C ini. Pemimpin terpilih nanti diharapkan mampu membawa perubahan positif dan solusi jangka panjang bagi masyarakat.
(Arul/PorosLombok)
