LOTIM, POROSLOMBOK ,Tercatat dalam tiga hari terakhir, Komite Pemekaran Daerah Otonomi Baru Kabupaten Lombok Selaran (DOB-KLS) ramai diperbincangkan di media sosial, baik di WA grup maupun di media sosial facebook.
Dari beberapa perbincangan yang di ikuti oleh media ini, mayoritas netizen mempertanyakan beberapa hal, mulai dari tahapan sosialisasi,progres,dana hibah 1 miliar, hingga tentang moratorium yang masih terkunci di pusat.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Umum Komite Pemekaran DOB-KLS, H.Ismail Husni mengungkapkan, Terkait sosialisasi, pihak komite sejak tahun 2008 lalu intens melakukan sosialisasi ke masyarakat, namun sempat vakum selama 5 tahun pada saat pergantian kepemimpinan di lombok timur.
Ia menyebut, Selama rentang waktu 5 tahun komite pemekaran vakum dan semua proses terhenti. Namun setelah terpilihnya kembali pasangan Sukma maka Komite dibentuk kembali pada tahun 2019 dan memulai tahapan dengan melakukan sosialisasi.
“Sejak terbentuknya komite ini, kami berbagi tugas. Ada yang ke pusat,ada yang bagian Administrasi, dan ada yang sosialisasi,” ungkap nya kepada poros lombok di kantor KLS Jl.TGH.Umar nomor 14 Selong, Lombok Timur pada sabtu (31/10).
Lanjut H.Ismail Husni, bahwa pihak komite pada tahun 2019, juga kembali melakukan sosialisasi dengan membagikan kalender kesemua desa yang ada di wilayah KLS.
“Kita juga sudah mendatangi beberapa desa meskipun tidak semuanya karna keterbatasan. Tetapi secara umum semua desa sudah mengetahui dan masyarakat juga sudah tau,” imbuhnya.
Memang, sambung dia, Sosialisasi tidak seperti priode sebelumnya. Sebab kali ini pihak komite lebih memfokuskan untuk mengaktualisasi (Memperbarui) semua persyaratan yang sudah kadaluarsa (usang).
“Tapi bukan brarti tidak ada sosialisasi ya, tetap kita sosialisasi ke semua kecamatan dan desa, salah satunya dengan membagikan kalender ke masyarakat, dan itu salah satu tehnisnya sosialisasi,”ucapnya.
Selanjutnya, Ia mengajak bagi siapapun yang ingin mengetahui tentang dana hibah sebesar 1 miliar secara terperinci, agar datang langsung ke kantor KLS untuk menanyakan dan melihat data-data penggunaan dana tersebut.
“Tidak ada yang kita tutup-tutupi sedikitpun, Urusan Administrasi Semua sudah sangat rapi dan sangat jelas, bahkan sudah di periksa oleh pihak inspektorat. Dan itu clear tidak ada persoalan apa-apa,”tandasnya.
Sebab, lanjut dia, semua dana yang dikeluarkan sudah jelas peruntukannya. yakni, Biaya urusan administrasi yang sudah kadaluarsa dan harus di aktualisasikan kembali, seperti misalnya tentang kajian.
Menurutnya, Administrasi kajian yang sudah lebih 5 tahun harus di perbarui kembali. Dalam hal tersebut pihak komite kembali bekerjasama dengan perguruan tinggi sebelumnya, yakni Universitas Brawijaya.
“Setelah administrasi, ada juga urusan pemetaan, dan masih banyak lagi penggunaan anggaran itu. Intinya, kalo mau melihat penggunaan secara terperinci, silahkan datang langsung ke kantor sekertariat Komite Pemekaran KLS,” ajak dia.
Selanjutnya, mengenai progres kinerja komite pemekaran, H.Ismail Husni kembali memaparkan, Pihaknya sampai dengan saat ini terus melakukan upaya komunikasi yang intens dengan semua simpul-simpul yang berkaitan dengan pemekaran.
“Kita tidak berdiam diri, kita juga sudah memasang teman-teman yang ada di jakarta. Seperti komisi II DPR-RI misalnya, disana ada pak Lutfi dan ada juga DPD kita Bapak H.Achmad Sukisman Azmy yang berkaitan langsung dengan urusan ini, beliau-beliau itu sudah memasang badan disana,” terangnya.
Terbaru, masih kata dia, Usaha yang sedang diperjuangkan oleh para legislator perwakilan masing-masing daerah adalah, Mendorong agar urusan pemekaran masuk ke prolegnas agar segera dibahas.
Terkait adanya sentilan dan ungkapan rasa pesimistis tentang tidak masuknya nama DOB-KLS dalam daftar prioritas, Ismail Husni menegaskan bahwa, saat ini tidak ada yang berubah, dan KLS tetap masuk dalam daftar 57 prioritas.
“Saat ini tidak ada data baru, semua masih data lama, tapi tetap berlaku. Sehingga ketika ketok palu moratorium dibuka, maka kita masuk dalam daftar 57 prioritas yang segera dimekarkan,”ucapnya meyakinkan.
Bahkan, sambung dia lagi, dibandingkan dengan daerah-daerah lain yang memiliki persoalan yang sama, dimana data-datanya sudah kadaluarsa, Komite KLS adalah yang paling gesit dalam mengurus pembaruan datanya.
“Bahkan kementerian di Dirjen Opda itu memberikan jempol buat kia, anda ini termasuk yang paling gesit dalam urusan administrasi! sampai segitu kita diapresiasi disana,”tuturnya.
Ia melanjutkan, bahwa pihak komite juga sudah mengecek segala persiapan, baik di DPR maupun di Kementerian terkait, dan KLS berada pada progress 60%. Sedangkan daerah-daerah pengusul yang lain masih dibawah 60%.
“Anda ini termasuk maju, coba lihat yang lain, belum banyak yang mau urus dan memperbarui data, nah itu artinya kita ini serius mengurus persoalan ini, tidak ada yang kita sepelekan,”tukasnya.
Mengenai adanya tuntutan dari sebagian pihak untuk membubarkan Komite dengan alasan bahwa, segala urusan sudah selesai dan komite tidak ada yang dikerjakan sebelum moratorium dibuka, H.Ismail Husni menjawab santai sembari memberi pandangan logis.
“Kalo ada yang mau membubarkan komite, silahkan saja! Dengan begitu kita tidak akan repot lagi (red). Tapi ini kan tanggung jawab moral yang kita emban, demi anak cucu kita kelak,” ucapnya.
Lebih jauh Ismail Huani menjelaskan, bahwa tidak ada kepastian kapan moratorium akan dibuka. Tapi, mari kita lihat adanya kepentingan pusat yang sangat urgen, saat ini sedang merencanakan pemindahan ibu kota.
Hemat dia, tidak mungkin pusat akan memindahkan ibu kota tanpa mengikutsertakan pemekaran DOB-DOB baru yang usulannya sudah masuk sejak lama.
“Nah, momentum itulah yang coba kita tangkap sehingga komite ini tetap bertahan,” tutupnya optimis.
Di tempat sama, Seretaris Umum Komite KLS, Ir.Syaifulhaq Asry menambahkan, Bahwa pihak Komite akan terbuka terhadap segala bentuk pertanyaan,kritikan dan masukan selama tidak ada tendensi yang bermuatan politik.
“Kami di sekertariat open manajemen. Jadi, apapun yang ditanyakan akan kami jawab dengan data,”tegasnya.
Syaifulhaq membeberkan, dalam perjalanannya, komite selalu dan terus melakukan upaya-upaya sosialisasi pada saat perayaan upacara-upacara besar. Bahkan terang dia, pihaknya juga sudah membentuk sayap-sayap KLS yang bertugas untuk terus meyakinkan masyarakat wilayah KLS.
“Setelah kita bentuk sayap-sayap KLS dan mereka yang awalnya tidak tau dan tidak faham menjadi tau dan faham, sehingga antusias masyarakat luar biasa,”ucap syaifulhaq penuh semangat.
Terakhir, Syaifulhaq Asry yang akrab disapa “Om Efol” mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersatu padu bergandengan tangan demi cita-cita bersama dalam mewujudkan DOB Kabupaten Lombok Selatan. (ns)