Lotim, POROSLOMBOK – Kebijakan Bupati Lotim H.M.Sukiman Azmy untuk mendorong BUMDes sebagai pemasok Bantuan Pangan Non Tunai (BPNT) terus mendapatkan apresiasi sekaligus dukungan dari berbagai kalangan, mulai dari anggota dewan,pengusaha lokal,kepala desa,LSM, dan aktifis.
Kebijakan tersebut dinilai sangat tepat untuk mengatasi kegaduhan yang selama ini terjadi oleh berbagai pihak dalam pengelolaan BPNT di lombok timur. Bahkan, kebijakan tersebut juga dinilai sangat visioner.
“BUMDes merupakan Badan Usaha Milik Desa yang dikelola terpisah dengan Anggaran Desa, jadi sangat berpeluang menjadi suplayer BPNT bahkan bisa juga sebagai e-warung,”ucap R.Bambang Dwi Minardi, ketua PC.IKA PMII Lotim kepada poroslombok jum’at (11/12).
Mantan Presiden Mahasiswa (Presma) pada IAIH NW Pancor itu menyebutkan. sebelumnya, pemerintah melalui Bank penyalur menunjuk e-warung sebagai agen penyalur BPNT serta menentukan sendiri untuk membuat Perjanjian Kerja Sama (PKS) dengan Supplier tanpa ada tekanan. Namun belakangan justru terjadi banyak masalah dilapangan.
“Bantuan program sembako disalurkan melalui sistem perbankan, karna diharapkan juga untuk dapat mendorong perilaku produktif masyarakat serta untuk dapat mengembangkan ekonomi lokal. Akan tetapi pada praktiknya banyak e-warung yang berPKS dengan supplier dari luar, sehingga hajatan pemerintah untuk memberdayakan pengusaha lokal tidak tercapai,”imbuhnya.
Melihat hal tersebut, dimana banyaknya persoalan serta kekisruhan yang terjadi, bahkan ironisnya kekisruhan tersebut berujung pada pelaporan terhadap berbagai pihak, hal ini tentu menjadi gambaran bahwa pengelolaan BPNT di lotim selama ini banyak mengalami masalah, dan ujung-ujungnya yang dirugikan adalah para KPM sendiri.
Karnanya, ia merasa wajar ketika kemudian bupati sebagai pimpinan daerah mengambil sikap dengan mendorong BUMDes untuk mengelola bantuan sosial untuk rakyat miskin tersebut. Bahkan karna merasa perduli dengan hal tersebut, belum lama ini ia menyempatkan diri kejakarta semata-mata untuk mengkonsultasikan ikhwal bantuan sosial tersebut.
Pria yang akrab disapa “Bang Bambang” itu menuturkan, dimana saat berkunjung kejakarta pada minggu lalu dirinya bertemu dengan, Ida Bagus Zulkarnain, mantan Ketum PC.PMII Lotim yang juga sebagai mantan BPH PB. PMII jaman Aminudin Makruf sebagai ketua umum PB PMII untuk mengkonsultasikan peluang BUMDes menjadi penyalur BPNT.
“Disaat saya kejakarta pada Minggu lalu saya bertemu dengan, Zul, nama panggilan Ida Bagus Zulkarnain, untuk mengkonsultasikan tentang peluang itu. saya dapat jawaban, peraturan atau regulasi penyaluran BPNT itu bisa saja berubah dengan pertimbangan azas kebermanfaatan pada masyarakat Desa dan dapat meminimalisir peluang korupsi dan gratifikasi di daerah,”tuturnya.
Oleh karena itu, sambung bambang, sebagai ketua IKA PMII Lombok Timur, ia lagi-lagi memberikan penegasan untuk mendukung penuh kebijakan Bupati untuk mendorong BUMDes sebagai penyalur BPNT yang dimana sudah ada 20 Desa yang ditunjuk sebagi pilot project dalam penyaluran BPNT yang rencananya akan dimulai pada januari nanti.
Labih lanjut Bambang mengatakan,
Langkah Bupati menunjuk 20 BUMDes sebagai pilot project dalam penyaluran BPNT tersebut dinilainya sebagai kebijakan yang bukan saja baik dan terukur tetapi juga merupakan pemikiran yang visioner. Sebab, menurut dia, bupati mampu melihat peluang kedepannya.
“Langkah bupati menunjuk 20 BUMDes sebagai pilor project dalam penyaluran BPNT ini langkah visioner seorang pemimpin, karena tahu peluang kedepan dalam memajukan Desa dan rakyatnya,”tandasnya.
Bambang kemudian menggambarkan bagaimana dulu pada saat priode pertama Sukiman Azmy menjadi Bupati. Kala itu, Bupati Sukiman mengambil sebuah kebijakan dengan memekarkan Dusun dan Desa yang ada di Lombok Timur. Hasilnya, kata bambang membuat Desa-desa yang mekar tersebut bagaikan mendapatkan durian runtuh, sebab tak lama setelah itu pemerintah pusat menggelontorkan Dana Desa dengan jumlah yang begitu fantastis.
“Sama kasusnya saat beliau jadi Bupati pada priode pertama. Saat itu beliau mengambil langkah memekarkan Desa yang ada di Lotim. siapa sangka setelah pemekaran desa, ada Dana Desa dari pusat yang jumlahnya begitu besar,”pungkasnya. (Ns)