Lotim, POROSLOMBOK – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lombok Timur kembali melakukan mutasi pejabat eselon IV pada lingkup Dinas Kesehatan Lombok Timur. Pada pelantikan kali ini sebanyak 6 orang diambil sumpah jabatannya dan dilantik oleh Kepala Dinas Kesehatan Lotim, Dr.HM.Hasby Santoso.
Adapaun 6 orang yang dilantik diantaranya, (1).Rina Ekawati, SST.MM sebagai Kepala Puskesmas Lepak, Sakra Timur, (2).M.Hermansyah, S.Kep sebagai Kepala Puskesmas Dasan Lekong, Kec.Sukamulia, (3).L.Ahmad Fauzan, S.Kep.Ners sebagai Kepala Puskesmas Karang Baru, Kec.Wanasaba, (4).L.Saprudin, SKM sebagai Kepala Seksi Sarana Prasarana dan Alat Kesehatan pada Bidang Sumber Daya Kesehatan Penelitian dan Pengembangan Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur, (5).Hayadin, S.Kep sebagai Kepala Puskesmas Pringgasela Utama kec.Pringgasela, (6).Al Gazali Hasan, Ssi, sebagai Kepala Sub Bagian Tata Usaha pada Puskesmas Pringgasela Utama.
“Melalui Kepala Dinas Kesehatan, Bapak Bupati Lombok Timur berpesan kepada kita semua, di semua OPD, lebih khusus lagi yang diberikan kepercayaan pada pelayanan kesehatan agar betul-betul bisa mendukung, mensukseskan apa yang menjadi visi misi bapak Bupati dan Wakil Bupati,”ucap kepala BKPSDM, Salmun Rahman, dalam sambutannya usai pelantikan di Aula Kepala BKPSDM, Senin siang (28/12).
Puskesmas sebagai garda terdepan, menurut Salmun Rahman, sangatlah strategis didalam meningkatkan kesehatan masyarakat. Bahwa, menurut dia, dengan diberikannya pelayanan kesehatan yang baik, dan terlayaninya masyarakat dengan baik maka Indeks Pembangunan Manusia (IPM) di Lombok Timur dapat dijaga dan ditingkatkan.
Pada kesempatan tersebut, Salmun Rahman mengingatkan tentang 3 fungsi yang harus dijaga dan dijalankan oleh seorang Aparatur Sipil Negara (ASN). Yang pertama adalah sebagai pelaksana kebijakan pimpinan, yang kedua adalah sebagai pelayan bagi masyarakat, dan yang ketiga adalah sebagai penjaga persatuan dan kesatuan bangsa dari berbagai macam gangguan.
Ditempat sama, Kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur, Dr.HM.Hasby Santoso saat diwawancarai usai acara pelantikan diruang kerja Kepala BKPSDM mengatakan bahwa, khusus pada lingkup Dikes Lotim menurutnya memang sudah saatnya untuk melakukan pergantian beberapa pimpinan (Puskesmas-red).
“Pertama diawali dari pergantian Kapus Puskesmas Aikmel secara normatif, Karna tahun depan insyaallah sesegera mungkin menjadi Rumah Sakit. Target kita kalau tidak pratama ya menjadi Rumah Sakit type D,”ungkapnya.
Artinya, menurut Hasbi, bahwa ada konskwensi secara aturan, dalam perubahan bahwa yang bisa menjadi pimpinan di sebuah instansi rumah sakit harus seorang Dokter, sehingga pihaknya pun sudah menyiapkan Dokter untuk mengisi jabatan tersebut.
“Nah kemudian Kapus lamanya (eks kapus aikmel) kita pakai untuk mengisi Kepala Puskesmas Suela, yang Kapus lamanya mengundurkan diri,”bebernya.
Kemudian untuk menyongsong tahun 2021, lanjut dia, bahwa pihaknya akan segera menunjuk seorang Kepala Puskesmas untuk mengisi satu slot yang kosong, yakni di Puskesmas Pringgasela Utama. Sebelumnya, Puskesmas tersebut sudah diusulkan ke pusat.
“Saat ini, usulan tersebut sudah keluar Nomor Registrasi, Nama, dan Nomen Klaturnya. Ini artinya menyongsong 2021 sudah harus ada kepalanya sebagai penanggung jawab, untuk perencanaan, dan eksekusi kegiatan dan lainnya,”imbuhnya.
Kemudian, sambung Dr.Hasbi, pihaknya juga tengah mempersiapkan kapus untuk Puskesmas Keruak Baru. Selain itu juga, pihaknya harus mempersiapkan Dokter untuk mengisi jabatan pimpinan pada Puskesmas Keruak lama (Plus) yang juga dalam persiapan untuk menjadi Rumah Sakit seperti Puskesmas Aikmel.
“Artinya, kedepan kita masih akan melakukan beberapa pergeseran. Artinya ada yang baru untuk mengisi jabatan puskesmas yang memang secara regulasi kita harus isi,”terangnya.
Lebih lanjut Dr.Hasbi mengatakan, mengenai kesiapan 2 Puskesmas yang akan berubah menjadi Rumah Sakit, yakni Puskesmas Aikmel dan Keruak menurut dia Puskesmas Aikmel relatif lebih siap. Dari sisi fakta sarana dan prasarana menurutnya sudah dipenuhi oleh Puskesmas Aikmel.
“Misalnya IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah), Aikmel sudah ada keruak belum. Kemudian jembatan evakuasi (RAM), ini biasanya untuk mengevakuasi pasien dari ruangan bertingkat, kemudian salah satu persyaratan juga yaitu Sumur Bor, itu harus ada walaupun kita menggunakan air PDAM, kemudian Rumah Dinas Dokter, di Aikmel sudah ada semua,” demikian ungkap dia menjelaskan. (ns)