Lombok Timur, PorosLombok.com — DPRD Kabupaten Lombok Timur bakal mengusut tuntas kinerja PT Energi Selaparang (Asel) yang dinilai mandek dan tak menunjukkan geliat usaha yang signifikan sejak lama.
Anggota Komisi III DPRD Lotim, Paruq Bawazir, menegaskan bahwa pihaknya akan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) tersebut.
“Asel ini harus dibedah total. Kami ingin tahu apa saja yang jadi hambatan, bagaimana pemanfaatan dana yang sudah diberikan, dan apa core bisnisnya sebenarnya,” tegas Paruq kepada wartawan, Sabtu (13/4).
Paruq menyebutkan, evaluasi ini merupakan bentuk keseriusan DPRD dalam mengawal perbaikan BUMD yang dinilai belum maksimal dalam menjalankan perannya. Ia memastikan pengawasan akan diperketat, namun tetap dalam koridor mendukung perbaikan.
“Dukungan tetap ada, tapi kita harus objektif. Kalau dari awal tidak jelas arah usahanya, ya jangan dipaksakan. Kita butuh data dan rencana bisnis yang konkret,” ujarnya.
Dalam rapat bersama manajemen Asel yang digelar baru-baru ini, DPRD meminta seluruh dokumen pendukung sebagai dasar penilaian. Paruq menegaskan, evaluasi tidak boleh hanya berdasarkan opini.
“Kami minta semua data laporan dan rencana ke depan. Evaluasi harus berdasarkan fakta, bukan asumsi. Dan data itu katanya akan masuk Senin nanti,” bebernya.
Publik menilai Asel seperti perusahaan ‘mati suri’. Menanggapi itu, Paruq menyebut pemerintah tentu punya pertimbangan tersendiri, namun DPRD tetap akan berdiri di tengah sebagai pengawas dan pengontrol anggaran.
“Kami tidak mau ambil sikap gegabah. Kalau datanya masuk dan ternyata selama ini hanya jalan di tempat, ya kita akan rekomendasikan langkah tegas kepada Bupati,” tandasnya.
Ia juga menyinggung soal potensi pergantian manajemen jika tidak ada perubahan signifikan dalam satu tahun ke depan.
“Kalau hasilnya tidak ada progres, ya harus ada evaluasi menyeluruh, termasuk terhadap direksinya. Kita tidak bisa terus buang anggaran tanpa hasil,” ujarnya.
Diketahui, Komisi III DPRD Lotim telah menjadwalkan evaluasi rutin terhadap seluruh BUMD setiap awal bulan. Untuk Asel, evaluasi berikutnya akan dilakukan pada awal Mei berdasarkan data perkembangan bulan April.
“Kami akan lihat kembali laporan sejak 2020 hingga sekarang sebagai bahan pertimbangan. Hasil evaluasi itu akan kami tuangkan dalam rekomendasi kepada Bupati. Beliau tentu butuh masukan dari DPRD agar kebijakan yang diambil tepat sasaran,” jelas Paruq.
Ia menutup pernyataannya dengan menegaskan bahwa perhatian Bupati terhadap Asel sangat tinggi. Kini, giliran DPRD yang akan mendukung dengan kerja pengawasan yang konkret.
“Beliau serius ingin benahi Asel. Maka kami pun siap kawal dan pastikan setiap langkah perbaikan berjalan sesuai jalur,” pungkasnya. (arul/PorosLombok)