Lotim, Poroslombok.com – Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Kabupaten Lombok Timur saat ini memiliki jumlah pelanggan mencapai 28 Ribu lebih . Hal itu dikatakan oleh Direktur Utama (Dirut) PDAM Bambang Suprayitno saat ditemui di ruang kerjanya Rabu, (10/02).
Dari 28 Ribu lebih pelanggan yang ada di PDAM kata Bambang tidak semuanya aktip menjadi pelanggan PDAM. Tercatat saat ini jumlah pelanggan yang aktip sebanyak 25. 704 sedangakan yang tidak aktip sebanyak 1.215.
“Semua itu adalah pelanggan kita, tapi yang aktip saja yang tercatat dalam sistem sesuai dengan transaksi bukti rekening penyetoran. Artinya tidak seluruh pelanggan PDAM tiap bulan dibebankan membayar tagihan ke PDAM. Siapa yang menggunakan air itu yang dikatakan aktip,”
Sementara sisaanya yang akan masuk dalam sistem adalah sambungan rumah bagi penerima bantuan Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebanyak 1.500. Sehingga total seluruh pelanggan PDAM yang sudah terpasang Sambungan Rumah (SR) dan masih dalam proses SR sebanyak 28. ribu lebih.
Semuanya itu kata Bambang tersebar di wilayah Utara dan Selatan seperti di Suela 960 SR, Labuhan Lombok 196 SR, Ujung Ketangga 150 SR, Ujung Betok 100 SR dan terkahir di Aroinak 400.
Lebih lanjut Bambang menegaskan, untuk masyarakat yang baru dipasangkan SR, mereka lantas tidak langsung tercatat dalam laporan PDAM, tiga (3) bulan berikutnya baru tercatat. “Tapi kalau masalah aktip semenjak mereka sudah mendapatkan air itu mereka dikatakan aktip,” tegasnya.
Pada tahun sebelumnya, Pemerintahan Kabupaten (Pemkab) Lotim menargetkan kepada seluruh jajaran direksi untuk bisa memasang SR sebanyak 30 ribu. Namun karena kendala Covid-19, jumlah itu tidak bisa terealisasi.
Diakui Bambang bahwa target tersebut belum bisa terealisasi dikarenakan beberapa kendala seperti belum pulihnya perekonomian masyarakat, daya beli masyarakat padahal pihak PDAM sudah memberikan kebijakan untuk mencicil ketika masyarakat mengajukan pemasangan. Karena air ini adalah kebutuhan yang sangat fundamental.
“Seperti 400 SR yang sudah di ajukan jauh hari sebelumnya oleh masyarakat Dusun Aroinak,Desa Pemongkong,tapi yang sudah terpasang baru 55 SR, padahal kita sudah berikan kebijakan,” terangnya.
Disamping itu kendala terbesar yang dihadapi oleh pihak PDAM adalah ketersediaan air . Menurutnya bisa saja pada musim hujan ini dilakukan pemasangan. Tapi karena melihat faktor resiko maka segala perencanaan kegiatan harus melalui pertimbangan.
“Bisa saja kami pasang. Tapi bagaimana nantinya jika dimusim kemarau, mereka tidak mendapatkan air, itu menjadi pertimbangan kita.
Oleh karena itu, sebelum mengambil keputusan pihaknya sudah memperhitungkan langkah yang akan dihadiri sebelum melaksanakan pekerjaan agar tidak banyak pekerjaan akan di evaluasi. Jangan sampai pelanggan tidak mendapat air sehingga menjadi boomerang bagi kita.
Sedangakan jumlah sumber mata air yang dimiliki PDAM sampai saat ini sebanyak 14 dari sebelumnya sebanyak 22 Sumber Mata Air. Dikatakannya, menurunnya jumlah mata air disebabkan karena sumber air tidak lagi mengeluarkan air. ” Debit air semakin menurun inilah yg sekarang menjadi PR besar kita bagaimana sekarang kita mencari sumber-sumber air untuk bisa meningkat pelayanan kepada pelanggan,” ujarnya.
Sementara untuk bisa mencapai target pihaknya berharap pandemi virus bisa berakhir, sehingga prekonomian masyarakat juga bisa pulih, daya kemampuan masyarakat sudah ada, maka target seperti yang sudah ditetapkan sebelumnya oleh Bupati sebanyak 30 ribu SR bisa terlaksana .
” Karena ini sangat dibutuhkan sekali oleh masyarakat. Jadi kami sangat optimis terhadap apa yang ditargetkan oleh Pemda,” tutupnya