Mataram,PorosLombok.com – Perebutan kursi Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB periode 2025–2029 mulai memanas. Di tengah dominasi nama-nama dari Kota Mataram, muncul satu nama yang jadi sorotan: Suhaedi.
Wartawan senior yang dikenal dengan sapaan Geldy ini digadang-gadang sebagai penantang serius. Bukan tanpa alasan, dukungan untuk Suhaedi justru mengalir deras dari pengurus PWI di daerah.
Salah satu yang paling vokal adalah Jamhur Husain, Koordinator PWI NTB wilayah Pulau Sumbawa. Menurutnya, Suhaedi adalah sosok yang layak tampil di barisan depan.
“Sudah saatnya ada perubahan. Jangan Mataram terus yang pegang kendali. Suhaedi punya kapasitas dan didukung banyak pengurus di luar kota,” tegas Jamhur, mantan Ketua PWI Sumbawa, kepada wartawan, belum lama ini.
Jamhur menyebut Suhaedi bukan orang baru di dunia jurnalistik NTB. Ia dikenal berintegritas, punya jaringan luas, dan membawa visi baru untuk kemajuan organisasi.
“Dia juga sudah siapkan program yang realistis dan menyentuh kebutuhan wartawan di daerah,” imbuhnya.
Dukungan untuk Suhaedi juga datang dari Lombok Timur. Ketua PWI setempat, H. Muluddin alias Tuan Emet, tak menampik bahwa Geldy adalah salah satu kandidat paling potensial.
“Dukungan terhadap dia kuat sekali, terutama dari daerah-daerah. Dan dia punya hak penuh untuk maju,” kata wartawan senior yang juga CEO media halolombok dan sergapye ini.
Namun, Tuan Emet mengingatkan pentingnya keseimbangan dalam komposisi kepengurusan PWI NTB ke depan.
“Jangan sampai kepengurusan hanya diisi orang-orang dari Mataram saja. Ini organisasi provinsi, bukan kota,” tegasnya.
Dengan arus dukungan yang mengalir dari berbagai wilayah, nama Suhaedi kini jadi ancaman nyata bagi dominasi lama. Figur ini disebut-sebut mampu memecah tradisi lama dan membawa PWI NTB ke arah baru yang lebih inklusif. (*/porosLombok)