Lombok Timur, PorosLombok.com – Warga Dusun Taman Sari, Desa Kembang Kerang, Kecamatan Aikmel, Lombok Timur, diguncang peristiwa tragis. Seorang buruh tani berusia 68 tahun, Nuh, ditemukan tewas dengan kondisi mengenaskan, darah mengucur dari telinga kirinya.
Kejadian ini pertama kali diketahui oleh anaknya, Hasanudin (29), pada Jumat (31/1) pagi. Hasanudin mengungkapkan, ia sempat mendengar suara aneh dari kamar ayahnya malam sebelumnya, namun tidak menghiraukannya.
“Saya masuk ke kamar dan melihat Bapak sudah meninggal. Ada darah keluar dari telinga kirinya,” ungkap Hasanudin dengan nada pilu.
Diceritakan, Nuh baru pulang dari rumah temannya, Amaq Faul, pada Kamis malam (30/1) sekitar pukul 23.00 WITA. Sebelum masuk ke kamar, korban sempat menyapa anaknya.
Keesokan harinya, Hasanudin menerima telepon dari Raniya alias Sumiati, yang meminta agar ia membangunkan Nuh. Namun, saat dicek, pintu kamar terkunci. Hasanudin terpaksa masuk lewat pintu belakang dan mendapati ayahnya tak bernyawa.
Tim kepolisian yang tiba di lokasi kejadian menemukan beberapa fakta mencengangkan. Selain darah yang mengucur dari telinga kiri korban, tidak ada tanda-tanda kerusakan pada pintu atau jendela rumah. Menariknya, polisi mencatat bahwa korban pernah dirawat di Rumah Sakit Jiwa pada tahun 2018.
Dokter RSU Selong, Hendro Prasetyo, menjelaskan bahwa korban mengalami pendarahan dari telinga kiri dan hematoma di belakang telinga, tanpa ada luka luar atau tanda kekerasan lainnya.
Kasi Humas Polres Lombok Timur, AKP Nikolas Oesman, menegaskan bahwa tidak ditemukan indikasi kekerasan fisik pada tubuh korban. Meski demikian, terdapat hematoma berdiameter 6 cm di belakang telinga kiri yang menjadi perhatian.
“Keluarga korban menolak autopsi dan tidak ingin kasus ini dilanjutkan ke jalur hukum,” tegas AKP Nikolas.
Pihak keluarga, menurut AKP Nikolas, menerima kematian Nuh sebagai takdir. Mereka menolak proses autopsi dan hukum lebih lanjut, berharap dapat melanjutkan kehidupan tanpa mempertanyakan peristiwa tragis ini.
Hingga berita ini diturunkan, polisi belum menemukan indikasi tindak pidana dalam kasus ini. Namun, kematian misterius ini tetap menjadi perbincangan hangat di kalangan warga setempat.
Arul | PorosLombok