OPINI,POROSLOMBOK – Vaksinasi Merupakan sebuah langkah atau usaha membentengi tubuh kita dari serangan Virus, termasuk Covid-19 pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin menjaga dan menurunkan angka penyebaran virus ini. Jadi Masyarakat tidak perlu Panik dan khawatir mendengar tentang hal ini karna Vaksin tersebut sudah di uji klinis oleh BPOM dan Sudah Mendapatkan Label Halal dari MUI
Masyarakat juga harus cerdas menerima informasi, apa iya Presiden mau membunuh rakyatnya ? kayak nya tidak mungkin, ini seharusnya menjadi pertanyaan besar di benak kita. “sebagai seorang tenaga Medis tentunya saya pribadi Sangat Mendukung program Pemerintah dalam pemberian Vaksinasi Covid-19”
Tenaga Medis Merupakan Garda terdepan dalam penanganan Covid-19 sangat tepat pada Tahap pertama pemberian Vaksin Ini di peruntukkan untuk tenaga kesehatan karna kami sebagai tenaga medis Sangat rentan terpapar virus
Tidak hanya tenaga medis bahkan tenaga Publikpun juga sangat beresiko terpapar covid -19 karna meraka berhubungan Langsung ke Masyarakat , “saya juga bersedia sebagai penerima Vaksin gelombang pertama demi mendukung keberhasilan program pemerintah menangani Pandemi Global”
Jelas ini merupakan sebuah Tragedi pandemi hal ini menjadi alasan saya pribadi mendukung walaupun Vaksin ini bukan satu – satunya cara untuk menanggulangi Pendemi ini, tapi merupakan salah satu kunci keberhasilan untuk menghadapinya, walaupun begitu kita juga harus tetap melaksanakan Prokes yakni 3T+3M-3K yaitu 3T (Testing,Tracing,Treatment ) 3M( Menjaga Jarak, Memakai Masker, Mencuci tangan) dan hindari 3K ( Kontak erat, Kerumunan, Kamar/ruang tertutup). semua itu kita lakukan untuk sama – sama memutus Mata Rantai penularannya.
Kemudian mengenai efek samping, sebuah vaksin dibuat tidak mungkin zero Insident atau 100% proteksi terhadap penyakit tertentu karna memang vaksin baru dan virusnya juga baru pasalnya belum ada pengetahuan sebelumnya tentang hal ini tapi pihak medis tentunya mempunyai caranya untuk mengurangi resiko seminimal mungkin.
makanya dari IDI pusat, PDUI, PAPDI,dan organisasi yang lain memberikan rekomendasi dalam pemberian vaksin covid 19 dan saat pemberian Vaksin pun memiliki kriteria Inklusi dan eksklusi jadi tidak semua masyarakat bisa di suntik vaksin, karena ada faktor eksklusi yg harus dipertimbangkan
“Contoh faktor eksklusi seperti menyusui, hamil, penyakit pembuluh darah, gangguan Imunitas, atau penyakit kronis ( DM, hipertensi, dan penyakit tidak menular lainnya) Jadi tetap kita usahakan untuk mengurangi komplikasi dari efek samping Vaksinasi tersebut”
Dan tidak menutup kemungkinan akan terjadinya KIPI yaitu Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi karna memang saat pemberian Vaksin ini memang ada resiko akan hal tersebut tetapi dari pihak Kemenkespun sudah memberikan Panduan khusus untuk menanggulanginya.
“jadi kita sebagai Pelaksana Vaksinpun sangat mengerti dan siap menghadapi resiko bila terjadi KIPI dan untuk realisasinya nanti kemasyarakat kita tidak ujuk – ujuk datang suntik orang tapi perlu diberikan dulu pemahaman dan sosialisasi tentang vaksin itu”
Kita harapkan masyarakat secara umum tidak usah takut dengan Vaksin karna lembaga yang mengeluarkan ijin dan rekomendasi sangat kridibel dan diakui di mata dunia tentang Sertifikasi yang dikeluarkannya. serta untuk Vaksin ini pertama akan di berikan kepada tenaga Kesehatan nanti masyarakat bisa melihat hasil atau efek samping dari Vaksin tersebut karna kemungkinan Untuk mesyarakat umum akan diberikan di tahap Ke – III atau IV
berarti kita ada harapan Vaksin merah putih yang dibuat diindonesia bisa segera hadir yang kemungkinan besar keamanan dan efektifitasnya akan jauh lebih baik dari vaksin yang sekarang karna itu merupakan karya anak bangsa dan semoga kita bisa selamat dan berhasil terbebas dari Pandemi Covid -19 ini.(rl)
dr. M Hairul Umam Pimpinan Uni Medical Center Kamis 14 / januari/2020
Tulisan Ini murni pendapat pribadi dari sumber tidak ada sangkut pautnya dengan instansi manapun