Hasil Tes Kawil Desa Sukadana Dianulir, Masyarakat Tuding Adanya Kongkalikong

0
1290

Lotim, POROSLOMBOK – seleksi Kepala Wilayah ( KAWIL) di Desa Sukadana,Kecamatan Terara,Kabupaten Lombok Timur Yang diselenggarakan pada hari rabu (23/12) yang di ikuti oleh 6 orang peserta untuk mengisi jabatan Kawil di 3 dusun.

Adapun pada masing-masing dusun memiliki 2 orang calon Kepala Wilayah. Namun pada prosesnya terjadi kejanggalan yang menimbulkan dugaan adanya kong kalikong berbagai pihak, Hal tersebut disampaikan oleh, Edi hartana, salah satu warga masyarakat dusun genjer saat diwawancarai media poroslombok.com dikediamannya kamis (31/12).

Pihaknya menilai bahwa seleksi ini syarat permainan dan melanggar ketentuan – ketentuan yang berlaku sehingga membuat geram masyarakat dusun genjer. Buntutnya, ia sempat mengadakan aksi penolakan pada saat pelantikan kawil waktu itu.

Aksi penolakan tersebut sebagai bentuk sikap keberatan atas hasil seleksi tersebut, karna hasil yang sudah di keluarkan dan sudah dinyatakan lulus dan dibuktikan dengan surat pemberitahuan tiba – tiba beda yang di lantik.

Atas dasar itu, ia kemudian menyerahkan kasus tersebut kepada kuasa hukum agar segera di proses secara hukum agar tidak ada pertanyaan di benak masyarakat.

“Soal prosesnya kami sudah serahkan ke pak, Sopian, Lawyers kami” Terangnya

Saat di konfirmasi via telepon, Sopian.SH, kuasa hukum yang menangani sengketa ini menjelaskan, bahwa dirinya masih mempelajari terlebih dahulu unsur – unsur pidana dalam kasus ini. untuk kepastian hukumnya nanti akan dibuktikan di PTUN.

Baca Juga :  Resmi Dilantik, H. Muludin Pimpin  PWI Lombok Timur Periode 2023 - 2026

“Kami minta tanggung jawab dari Kasipem Kecamatan Terara yang terkesan tidak ada tanggung jawab”ujarnya.

Sofian menerangkan, untuk bukti-bukti pihaknya sudah mengantongi beberapa bukti fisik. yakni surat pemberitahuan kelulusan, rekaman video mediasi, dan beberapa bukti lainnya. Dari bukti-bukti yang ada ia menuding adanya permainan yang berantai.

“Kami juga bigung pihak kecamatan dan pihak panitia saling melempar tanggung jawab”ketusnya.

Terpisah, Ilyas, salah satu peserta seleksi kawil saat dikonfirmasi media ini menjelaskan bahwa, ia terkejut tiba – tiba di panggil oleh pihak desa dan diberitahukan bahwa hasil seleksi tersebut salah hitung, padahal sebelumnya ia dinyatakan lulus dan diminta bersiap – siap untuk pelantikan.

“Saya juga kaget sedangkan saya sudah umumkan ke masyarakat dusun genjer kalau saya lulus dan tinggal dilantik”ucapnya.

Ilyas menerangkan, setelah keluar hasil tes tersebut ia di panggil oleh pihak desa dan kecamatan juga oleh panitia seleksi untuk menandatangani dan menyetujui bahwa hasil tes tersebut salah perhitungan. Tak hanya itu, dirinya juga diminta legowo dan menerima hasil seleksi yang sudah dirubah.

“Saya sih ihlas tapi masyarakat yang keberatan, karna sudah diumumkan ternyata hasilnya berubah” bebernya

Di tempat berbeda, Muhammad Faozi, S.Kom, Sekretaris panitia seleksi membenarkan hal tersebut, bahwa pihaknya sudah mengumumkan hasil tes dan yang lulus waktu itu atas nama ilyas.

Baca Juga :  PWI - OJK NTB Sepakat Perangi Investasi Bodong

Namun menurut Muhammad Faozi, tiba – tiba pihaknya ditelepon oleh pihak kecamatan, bahwa cara perhitungan nilai seleksi terdapat kekeliruan, sehingga pihaknya dikumpulkan di kantor camat untuk menyelesaikan permasalahan tersebut.

“Hasil diskusi kami dengan pihak kecamatan, dan diikuti oleh semua peserta seleksi untuk diadakan penghitungan ulang. karna, kata pihak kecamatan tata cara penghitungan nilai salah” tandasnya.

Dikatakan faozi, saat penghitungan tersebut disaksikan dari semua unsur, baik dari Polsek, Danramil, dan BPD. pada saat itu juga pihak kecamatan menjelaskan tata cara penghitungannya, sehingga semua peserta seleksi legowo dan menerima hasil tersebut. Hal ini dilakukan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

“Setelah inikan Clear, pihak ilyas juga hadir pada waktu itu dan sudah menerima hasil kekeliruan perhitungan dan bersedia menandatangani surat pernyataan, bahwa dirinya menerima hasil pada hari itu” ucapnya.

Semua pihak penguji hadir pada saat itu, sambung pria yang akrab di panggil Ozi ini, dan semua pihak menerima, baik dari kepolisian dan TNI. Sehingga menurutnya ini murni kesalahan penghitungan dan tidak ada permainan dalam seleksi ini.

Atas nama panitia seleksi, Faozi juga menyampaikan permintaan maafnya atas kesalahan perhitungan dan mengucapkan terima kasih kepada ilyas atas pengertiannya, karna mau menerima dengan legowo hasil seleksi dan berpartisipasi mengikuti seleksi pemilihan kepala wilayah.

Baca Juga :  Puluhan Mahasiswa Universitas Hamzanwadi Lulus Sebagai Enumerator ProKlim Dirjen KLHK RI

“Untuk laporan yang akan dilayangkan oleh pihak ilyas melalui kuasa hukumnya silahkan saja, karna Menurut saya sih wajar aja. kita kan hidup di negara Hukum dan Kami selalu menghormati apa pun jalan yang mereka tempuh dan itu sangat bagus menurut saya. Nanti kan bisa dibuktikan, yang penting masyarakat jangan sampai terpecah belah karna hal ini”harapnya.

Sementara itu Camat Terara, Husnuddu’a,SP, saat dikonfirmasi oleh media ini mengatakan, terkait masalah kejanggalan hasil seleksi kawil yang ada di desa sukadana pihaknya merasa panitia sudah secara jelas menerangkan detail dari rekrutmen tersebut.

Menurut Camat, pihaknya sudah memeriksa bahwa semua yang diusulkan oleh panitia dari desa cukup baik laporannya, kemudian desa mengusulkan ke pihak kecamatan. maka dari itulah pihak kecamatan berani menerbitkan rekomendasi

“Mungkin masalah kekeliruan itu panitia yang lebih faham”sebutnya.

Dikatakan Husnuddu’a, pihaknya tidak henti – hentinya melakukan breeping kepada panitia, supaya lebih sering berkoordinasi dengan Pihak kecamatan, seperti KASIPEM tentang tata cara bagaimana penghitungan dan lain sebagainya.

“Kan semua nanti panitia yang bertanggung jawab. cuma kami minta mereka sering berkoordinasi agar tidak terjadi hal – hal seperti ini” pungkasnya. (rl)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini