LOTIM, Poroslombok.com – Pernyataan Kepada Dinas Perdagangan (Disdag) Kabupaten Lombok Timur, Hj. Masnan, beberapa waktu lalu yang dianggap mengkambing hitamkan TKI atau PMI sebagai penyebab kelangkaan LPG 3 Kilo gram, telah menyakiti dan menciderai perasaan para PMI dan keluarganya.
Buntut kejadian itu, Serikat Buruh Migran Indonesia (SBMI) Lotim akan melayangkan surat “Somasi” terhadap Kepala Dinas Perdagangan Lotim tersebut. Hal itu dilakukan sebagai bentuk protes sekaligus kepedulian terhadap para PMI dan keluarganya.
Hal itu diungkapkan, Usman, S.Pd, selaku Ketua SBMI kepada awak media, Jum’at (02/04) menyusul klarifikasi Kadis bersangkutan melalui salah satu media online yang dianggapnya masih tidak menunjukkan sikap bijaksana sebagai seorang pejabat, sehingga perlu diberikan pemahaman.
“Saya membantah apa yang di ungkapkan oleh kadis Masnan di Media tersebut. Bukan begitu cara mengklarifikasi perbuatannya yang salah itu. seharusnya kalo klarifikasi dengan jumpa pers, bukan malah satu media tempat berkoar. Ini ada apa? Mau mengadu media atau bagaimana?, Perlu di pertanyakan,” kesalnya.
Merasa dilecehkan sebagai Serikat Buruh, Usman akan mengirim surat untuk Somasi pada hari Senin mendatang. Menurutnya, Kadis Perdagangan jangan berusaha menutup apa yang pernah di ungkapkannya di beberapa media sebelumnya.
Lanjut Usman, ungkapan yang di keluarkan sebelumnya, tidak mungkin di buat buat atau di pelesetkan oleh Media. Dan berbeda lagi hari ini, dengan tiba – tiba kadis tersebut mengklarifikasi diri dengan mengatakan “Bukan itu yang di maksud”.
“Saya atas nama ketua SBMI bersama anggota dan segenap PMI Lotim akan datangi kantor Kadis Perdagangan itu, dan kami sudah melakukan kordinasi bersama anggota untuk tidak melepas apa yang pernah diucapkan kadis tersebut, ini masalah harga diri PMI dan keluarga mereka. Bila perlu kami akan Demo,”tegas Usman.
Dipastikan, dirinya bersama Tim Advokasi pada hari Senin depan akan mendatangi Ruangan Masnan selaku Kadis tersebut guna penjelasan dan sekaligus menghantar Surat untuk “Somasi” yang bertujuan untuk memberikan kesempatan terhadap Kadis untuk berbuat sesuatu entah memohon maaf atau sejenisnya.
“Ia, hari Senin kami ke kantornya untuk menghantar Surat ini, dan kami sudah sepakat untuk menyelesaikannya sampai tuntas dan memberikan kadis tersebut pembelajaran supaya paham dalam bernegara, dan kita kasih kesempatan dulu untuk berbuat,” tutupnya. (*)