LOTIM, POROSLOMBOK – Mursidin, S.Pd seorang Perajin tas dari Anyaman bambu Desa Loyok , Kecamatan Sikur, Kabupaten Lombok Timur, NTB tetap Eksis ditengah Pandemi Covid-19, usaha ini ia geluti sejak tahun 2016, pekerjaan ini juga ia lakukan untuk menjaga jati diri Desa Loyok sebagai Desa Kerajinan tangan yang terancam punah sejak sepinya wisatawan asing sejak Boom Bali Silam.
Desa loyok merupakan Desa Tua yang terkenal dengan Desa Kerajinan Anyaman Bambu, yang dimana sebagian besar penduduknya adalah pengerajin bambu yang turun – temurun ungkap Mursidin kepada Poroslombok saat di temui di kediamannya pada sabtu (20/02)
Untuk menjaga khas desa loyok mursidin mencoba mengembangkan kerajinan tas dari bambu karna tas merupakan barang yang banyak diminati oleh masyarakat.
“Bukan hanya tas banyak produk – produk yang lain seperti Dompet, tempat tembakau dan lain – lain” Ucapnya
Menurutnya Tas yang ia buat sudah sampai keluar Daerah karna tamu dari luar banyak yang datang untuk membeli produk -produknya, namun saat ini ia cuma mengandalkan pemasaran melalui media sosial (SOSMED) dan dari mulut ke mulut. Ia juga mengatakan produknya juga bisa sistem order tergantung selera para pelanggan
Tidak hanya itu mursidin sering kali ikut pameran kerajinan tangan di beberapa tempat, hal ini dilakukan untuk memperkenalkan produk – produk yang ia buat sekaligus agar Masyarakat luar mengetahui bahwa desa loyok masih tetap eksis memelihara kerajinan anyaman bambu meski wisatawan menurun.
“Ya kita sebagai generasi penerus harus tetap menjaga ekskstensi dan jati diri desa loyok supaya tidak di akusisi sama Daerah lain” tandasnya
Ia juga menjelaskan Tas yang ia buat mengikuti model tas masa kini namun bahan dasar yang ia gunakan adalah bambu jadi tas ini akan terkesan klasik tapi moderen hal ini sebagai daya tarik dan membedakan dari tas pada umumnya, dan walapun tergolong tas lokal namun kwalitasnya bisa bersaing.
“Produk kami bukan produk yang asal dibuat selain model kami juga mengedapankan kwalitas” ucapnya
Ia berharap semoga kedepannya Produk – produk Desa Loyok bisa tetap exsis walaupun sampai saat ini hanya mengandalkan pembeli lokal yang di sekitaran NTB. Namun semangat pengerajin tetap kuat untuk.menjaga warisan nenek moyang yang sejak dulu kala dan semoga anyaman bambu desa Loyok suatu saat bisa kembali mendunia sehingga menjadi Icon pariwisata kerajinan tangan di Lombok Timur.
“Semoga Pemerintah Daerah membantu kami para pengerajin desa loyok minimal untuk pemasaran supaya kami punya semangat untuk terus berkarya di tengah tekanan ekonomi akibat Pendemi Covid-19” tutupnya (rl)