LOTIM, Poroslombok.com – Untuk mendorong geliat PAD Lotim pada tahun 2021, Pemerintah Daerah melalui semua Organisasi Perangkat Daerah (OPD) yang menjadi penghasil PAD rata-rata targetnya dinaikkan.
Khusus untuk Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP), kenaikan target yang dibebankan oleh pemda hampir tiga kali lipat, dimana pada tahun 2020 targetnya sebesar 3,5 miliar rupiah dimana capaian realisasinya berada pada capaian 80% atau sama dengan angka 2,7 miliar.
“Harapan kita sebenarnya kita mau push dia menjadi 100%, tapi keduluan dinaikkan menjadi hampir tiga kali lipat, sehingga capaian kita hanya sampai pada angka 80%”ungkap Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu, Muksin, SKM.MM, saat ditemui di ruang kerjanya, senin (22/02).
Sedangkan pada tahun 2019 hanya mencapai 61%. Sehingga menurut dia terjadi peningkatan yang berjenjang pada dinas yang dipimpinnya dari tahun ke tahun.
Sementara pada tahun 2021, lanjut Muksin, Target yang diberikan adalah sebesar 5,5 miliar atau terjadi kenaikan target yakni sebesar 1,5 miliar dari tahun sebelumnya.
“Kita yang besar retribusinya disini hanya IMB, sehingga kami harus bisa mendapatkan PAD dari IMB ini sebesar lima setengah miliar,”ucapnya.
Selanjutnya mantan Sekertaris Bandan Pendapatan Daerah ini mengungkapkan kendala yang ia hadapai dalam mendapatkan pajak retribusi dari IMB ini, karna menurutnya masyarakat masih banyak yang enggan mengurus IMB jika tidak ada kepentingan.
“Biasanya orang akan mengurusi IMB ini kalo ada kepentingan saja. Misalnya kalo mau mengurus sesuatu di Bank dan lain sebagainya, apalagi dimasa pandemi sekarang ini, ya mohon maaf orang mau beli ini itu saja sulit,”ungkapnya.
Selanjutnya Muksin mengatakan, terkait IMB pihaknya sudah mencanangkan skala prioritas, dimana pihaknya akan memprioritaskan pendataan terhadap rumah para Aparatur Sipil Negara (ASN) yang ada di lotim.
“Kemarin kami sudah melakukan edaran yang langsung ditandatangani oleh bapak Bupati, dimana surat edaran itu untuk menghimbau agar rumahnya para ASN harus punya IMB, termasuk tempat-tempat bisnisnya,”terang Muksin.
Alasan kenapa harus dimulai dari rumah para ASN, menurut Muksin para ASN lebih siap dibanding dengan kelompok masyarakat yang lain. Disamping itu juga, masih kata dia, bahwa hal tersebut bisa menjadi contoh bagi yang lain.
Lebih lanjut Muksin mengatakan, target berikutnya yang menjadi prioritas dia adalah tambak udang, dimana tambak udang memiliki pajak IMB yang cukup besar.
“Kalo tambak udang ini besar dia IMB nya. Sekali mereka mulai membangun tambak udang itu luasnya sampai berpuluh-puluh kektar,”sebutnya.
Disinggung masalah kepatuhan para pemilik tambak udang dalam mebayarkan pajaknya, Muksin menegaskan bahwa para pemilik tambang udang memiliki kepatuhan yang cukup tinggi. Terbukti selama ini menurut dia keberadaan tambak udang diwilayah ini menjadi penyumbang PAD tertinggi pada Dinas Perijinan.
“Khusus untuk tambak udang ini, rasnya tidak sulit untuk kita menekan PADA dari sini, tetapi harus dengan pemetaan yang baik serta tidak melanggar aturan yang ada,”ucapnya.
Lebih jauh Muksin menjelaskan, kedepan masalah lokasi harus clean and clear sebelum dikeluarkannya ijin tambak udang, dimana menurut dia bahwa lokasi tambak udang harus betul-betul lokasi yang tidak cocok sebagai tempat pariwisata dan syarat lainnya adalah tidak mengganggu lahan pertanian serta tidak ada permasalahan dengan masyarakat setempat.
“Sepanjang lahan itu tidak produktif dan tidak menguntungkan bagi masyarakat disana, kan masyarakat akan lebih diuntungkan jika disana dibangun tambak udang,”tandasnya.
Menurut Muksin, Lombok Timur merupakan daerah yang memiliki potensi tambak udang yang cukup bagus. Hal ini sesuai dengan apa yang disampaikan oleh konsultan staf ahli kementerian kelautan dan perikanan saat berkunjung beberapa waktu yang mengatakan bahwa lombok timur sangat cocok untuk tambak udang.
Sehingga, lanjut dia lagi, nantinya sepanjang 40 kilo meter dari pantai yang ada di lombok timur bisa dimanfaatkan untuk budidaya tambak udang, sedangkan saat ini hanya baru ada 33 tambak udang di lombok timur.
“Brarti kalo 13 persen dari 33 tambak udang yang ada, maka masih banyak ruang yang bisa dimanfaatkan untuk budidaya tambak udang, nah ini artinya masih sangat potensial untuk itu,”pungkasnya.(ns)