close

SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA

Exclusive Content:

Plembir: Roda Pajak yang Mengayuh Sejarah Indonesia

(PorosLombok.com) - Pada tahun 1980-an, pemandangan razia plembir menjadi...

Dedy Aris Sandi : Bang Zul itu Pemimpin yang Melangkah dengan Hati untuk NTB

(OPINI, PorosLombok.com ) -Di balik setiap pemimpin yang besar,...

NTB Mengincar Emas, Melesat di Biliar dan Panjat Tebing PON 2024

(Mataram, PorosLombok.com) - Nusa Tenggara Barat (NTB) berpeluang besar...

ASA Sosialisasi 4 Pilar Ponpes Hidayatul Islamiyah Aik Mel

LOTIM, POROSLOMBOK – Sosialasi 4 Pilar MPR RI yang di gelar di Pondok Pesantren Hidayatul islamiyah aik mel oleh anggota DPD RI DAPIL NTB Ir H Achmad Sukisman Amzy M. Hum pada kamis (11/02)

Acara ini diikuti seluruh santri dan santriwati dengan tatap mengikuti Protokol Kesehatan (PROKES) mengingat Pandemi Covid-19 belum berakhir sampai saat ini.

Dalam penyampaiannya Sukisman menerangkan peran Pondok Pesantren dalam menjaga Moral bangsa indonesia selama ini, dan sangat erat kaitannya dnegan 4 Pilar MPR RI yang dimana kemerdekaan bangsa indonesia tidak terlepas dari perjuangan para ulama dan santri.

“Santri harus ikut terlibat dalam menjaga keutuhan NKRI khusus dimasa sekarang ini generasi muda banyak yang tidak paham falsapah Negara apalagi saat ini kebudayaan kita banyak tergerus oleh budaya luar tentunya Ponpes Merupakan Benteng Terakhir untuk menjaga generasi Bangsa ini” terangnya

Baca Juga :  STQ ke-27 Tingkat Kabupaten Lombok Timur Dilaksanakan Usai Lebaran

Selanjutnya sukisman menjelaskan tentang materi 4 Pilar MPR RI yang dimana hal ini murupakan hal yang sangat penting serta sebagai pedoman dalam hidup berbangsa dan bernegara supaya tercapai keselarasan antar masyarakat sehingga dapat meredam komoplik yang timbul akibat adu domba baik dari faktor internal dan faktor Eksternal.

“4 Pilar yang dimaksud adalah Pancasila, UUD Negara Republik Indonesia Tahun 1945, NKRI, dan Bhinneka Tunggal Ika. Yang dimana mengatur seluruh tata cara bernegara dan pedoman dalam menjalankan kehidupan berbangsa dan bertanah air di Negara Kesatuan Relublik Indonesia” jelas mantan Ketua PWI NTB ini

Baca Juga :  Usai Main Futsal, Dua Kelompok Pemuda di Sakra Timur Saling Serang

Dikatakannya Generasi Muda khusus nya para santri harus pro aktif terlbat dalam mengikuti perkembangan Zaman terutama di Era teknologi informasi yang semakin deras namun tetap harus bisa memilah infornasi – Informasi yang fositip supaya Moral Generasi Yang akan datang tidak rusak oleh Tekhnologi itu sendiri.

“Para Ustad juga harus tetap mengawasi para santrinya agar tidak terjerumus dalam hal – hal yang Negstif akibat tehnologi ini” ucapnya

Baca Juga :  Tak Miliki Dana Aspirasi, ASA Maksimalkan Dana Terbatas Dalam Merajut Tali Silaturrahmi

Sukisman berharap kedepan nya pondok Pesantren di Seluruh NTB menjadi Pondok Pesantren yang lulusan nya menjadi Santri yang berjiwa islami dan berahlqul Kharimah serta berwasan Teknologi yang suatu saat bisa membawa bangsa ini kearah yang lebih baik.

“Mari sama – sama kita pelihara persatuan dan kesatuan sesama anak bangsa sebagai bentuk kita mencintai bangsa ini dan menghargai perjuangan para pendiri Bangsa Indonesia Khususnya Para Ulama dan santri yang terlibat kala itu” tutupnya (rl)

TERPOPULER

advertisement

spot_img
Berita terbaru

Plembir: Roda Pajak yang Mengayuh Sejarah Indonesia

error: Konten di Portal Poroslombok dilindungi