LOTIM, Poroslombok.com – Acara Lomba Temuan Alat Teknologi Tepat Guna (TTG) dan Produk/Inovasi unggulan tingkat Kabupaten Lombok Timur tahun 2021 diadakan di Aula Kantor Camat Sakra pada jum’at (23/04). Acara tersebut dibuka langsung oleh Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD) Kabupaten Lomnok Timur.
Pada tahun-tahun sebelumnya, Lomba tersebut terpusat di kabupaten. Namun karna masih suasana pandemi sehingga panitia membagi peserta dan kegiatannya di beberapa lokasi.
Di Kecamatan Sakra sendiri, acara ini dibuka langsung oleh Camat Sakra, Ahmad Subhan, SH. Dalam sambutannya, Camat Subhan menyampaikan Terima kasih telah mempercayakan kecamatan Sakra sebagai lokasi lomba temuan alat Teknologi Tepat Guna ( TTG) dan Produk /Inovasi unggulan tingkat Kabupaten Lombok Timur tahun 2021 untuk peserta wilayah kecamatan Sakra dan Sakra Barat.
“Tahun ini adalah pertama kali Kecamatan Sakra mengikuti lomba TTG. dan kami yakin, meskipun ini untuk pertama kalinya mengikuti lomba, kami yakin akan meraih juara pertama,”ucap Subhan yakin.
Subhan berharap, agar hasil temuan alat TTG tidak hanya dilombakan saja, namun setelah ini dapat difasilitasi oleh Pemerintah untuk dikembangkan dan dimanfaatkan oleh masyarakat secara luas, khususnya di desa.
Hadir pada acara tersebut Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat Desa (DPMD), Muhammad Hairi, S.IP.,MS,i selaku pembina tim. Dr.ir. Samsuhaidi, MS, dari unsur akademisi universitas mataram selaku Ketua Tim Penilai. Selanjutnya hadir juga Kepala Bidang PSDA TTG DPMD Lotim, Assairul Kabir, S.Pt.,M.Sc, selaku sekretaris penilai.
Adapaun anggota tim penilai diantaranya yaitu, H.Zainuddin, AM,SP dari unsur Dinas Perindustrian Kabupaten Lombok Timur. Wasaillah,S.Fil,I dari unsur TA TTG P3MD Kabupaten Lombok Timur, dan Lalu Ahmad Zaini, SP Kepala Seksi (Kasi) TTG Dinas PMD Kabupaten Lombok Timur.
Adapaun peserta yang mengikuti lomba dari Kecamatan Sakra sebanyak 3 orang dengan 5 temuan TTG, dan 1 orang peserta dari Kecamatan Sakra Barat dengan 1 temuan TTG.
Berikut Nama, Alamat, dan hasil temuan masing-masing peserta:
1. Arriizal Surya Mulya, ST alamat desa Sakra, dua jenis temuan :
•Pemanfaatan modul Surya dan komponen bahan bekas elektronik sebagai sumber energi listrik ( Energi terbarukan )
•Mesin pemipil dan Pengupas Jagung ( bidang Teknologi Pertanian).
2. Huswatun Ida , LH, alamat desa Suwangi Timur, jenis temuan :
• Irigasi tetes otomatis ( bidang Teknologi pertanian ).
3. Bustanul Arifin, S.Pd alamat desa Kabar, jenis temuan :
• Teknologi water destilation ( bidang teknologi lingkungan) yg mengubah air asin menjadi air tawar.
• Outomatic Tire Press Iron/ alat pemeras ban otomatis ( bidang teknologi perbengkelan ).
Sakra Barat :
Ali Imron, alamat desa Mengkuru, temuan : Perangsang Pertumbuhan Tanaman ( bidang inovasi pertanian ).
Peserta pertama yang mendapatkan kesempatan mempresentasikan temuannya adalah, Arrizal Surya Mulya, ST. Ia menjelaskan temuannya secara langsung di hadapan tim penilai dan berdialog langsung.
Saat ditanya kelebihan temuannya dibanding yang lain atau yang sudah ada, dia menjelaskan bahwa perbedaannya adalah dari contoh miniatur yang ia bawa panel-panelnya terbuat dari bahan bekas.
Untuk miniaturnya bisa dikatakan hemat dan ekonomis, namun ketika nantinya akan dikembangkan tentu tak dapat lagi menggunakan barang bekas. Hal itu tentu menjadi penilaian tersendiri bagi dewan juri/tim penilai.
Peserta kedua yang melakukan presentase adalah, Huswatun Ida, LH, merupakan seorang guru bidang alat mesin pertanian pada SMK 1 Sakra.
Ia memaparkan bahwa, mindset anak-anak sekarang bahwa pertanian itu rumit dan melelahkan. karnanya, ia mencoba merubah mindset anak-anak didiknya dengan penerapan tehnologi tepat guna temuannya. Harapannya adalah menanamkan pemahaman kepada anak didiknya bahwa pertanian itu tidak rumit dan tidak berat.
Adapaun klasifikasi dan kelebihan irigasi tetes otomatis temuannya adalah, alat ini dapat mengepektifkan dan mengefisiensikan penggunaaan debit air, sehingga nantinya petani pada wilayah yang mengalami persoalan kekurangan air dapat memanfaatkannya.
Selanjutnya peserta ketiga, Bustanul Arifin dari desa kabar dengan penemuannya yaitu, Teknologi water destilation, dimana kelebihan temuannya adalah mampu menetralkan air, yakni bisa membuat air kotor menjadi air bersih. Meski begitu, dirinya belum merekomendasikan untuk di minum, sebab ia belum melakukan uji klinis karna keterbatasan alat.
Ia juga mengatakan, dari beberapa pengalaman yang ia jalani, termasuk ketika pergi ke pulau maringkik dimana dirinya mendapati masyarakat yang kesulitan mendapatkan air bersih. Dari pengalaman itu, ia melakukan proses eksperimen untuk merubah air asin menjadi air tawar.
Alat ini nantinya diharapkan, selain sebagai alat peraga pendidikan, juga diharapkan untuk bisa dikembangkan untuk keperluan masyarakat secara umum.
Untuk menghasilkan 1 liter air bersih masyarakat memerlukan seribu rupiah untuk biaya penggunaan listrik. Adapun lama waktu untuk proses 1 liter air itu membutuhkan waktu 1 jam. sehingga dari sisi epektifitas dan efisiensinya masih perlu dikembangkan lagi.
Selanjutnya persentase terakhir datang dari perwakilan Kecamatan Sakra Barat, yakni Ali Imron, dengan temuannya dari hasil inovasi dan ia kembangkan selama 2 tahun terakhir, yakni Perangsang Pertumbuhan Tanaman.
Saat melakukan presentasenya, Ali Imron juga melakukan Demo/peragaan alat dan bahan-sayuran yang dibawanya. Temuannya itu ternyata cukup menarik perhatian tim penilai. Pasalnya, bahan-bahan yang digunakan adalah merupakan bahan alami yang merupakan hasil kajiannya sendiri.
Alat tersebut diyakini dapat dimanfaatkan untuk mengolah limbah rumah tangga, termasuk dapat digunakan sebagai pengawet sayur-sayuran agar tidak cepat busuk, seperti tomat, cabai dan lainnya.(ns)